Rabu, 3 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Penyakit Kulit Menyerang Anak-anak di Gaza, Rasa Gatal Menyiksa Sepanjang Malam

Putra Wafaa Elwan yang berusia lima tahun tidak bisa tidur di kota tenda Gaza tempat ia dan tujuh anaknya berlindung.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
AFP
Potret anak di Gaza yang mengalami penyakit kulit dan malnutrisi akibat perang 

Ada pula 9.274 kasus cacar air, 60.130 kasus ruam kulit dan 10.038 kasus impetigo.

Kudis dan cacar air tersebar luas di wilayah pesisir Palestina, menurut Sami Hamid (43), seorang apoteker yang menjalankan klinik darurat di kamp Deir al-Balah.

Lepuh dan koreng

Dua anak laki-laki di klinik tersebut menunjukkan belasan lepuh dan koreng khas akibat cacar air yang tersebar di tangan, kaki, punggung, dan perut mereka.

Karena kekurangan obat-obatan, Hamid, mengoleskan losion kalamin pada kulit anak laki-laki tersebut untuk meredakan rasa gatal.

"Kulit anak-anak menderita karena cuaca panas dan kurangnya air bersih”, katanya.

Mohammed Abu Mughaiseeb, koordinator medis untuk Doctors Without Borders (MSF) di Gaza, mengatakan kepada AFP bahwa anak-anak rentan karena mereka masih anak-anak.

"Mereka bermain di luar, menyentuh apa saja, makan apa pun tanpa mencucinya".

Abu Mughaiseeb mengatakan cuaca panas meningkatkan produksi keringat dan penumpukan kotoran yang menyebabkan ruam dan alergi, yang jika digaruk dapat menyebabkan infeksi.

“Masyarakat tidak lagi tinggal di rumah, tidak ada kebersihan yang layak,” katanya.

Baca juga: 20.000 Anak Palestina di Gaza Hilang atau Meninggal akibat Serangan Israel

Dokter MSF khawatir akan munculnya kondisi kulit lain seperti leishmaniasis, yang bisa berakibat fatal dalam bentuk paling mematikan.

Anak-anak Gaza sudah sangat rentan terhadap penyakit, katanya, karena sistem kekebalan tubuh mereka terganggu akibat kekurangan gizi.

Hamid mengatakan timnya mengunjungi sekolah darurat baru-baru ini, di mana 24 dari 150 siswanya menderita kudis.

“Toilet di sini masih primitif, mengalir ke saluran-saluran di antara tenda, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap penyebaran epidemi,” kata Hamid.

WHO mengatakan 485.000 kasus diare telah dilaporkan.

Pada hari Selasa (2/7/2024), PBB mengatakan bahwa saat ini ada 1,9 juta orang yang mengungsi di Gaza dari total populasi sekitar 2,4 juta jiwa.

Sejak perang meletus pada 7 Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 37.925 orang, sebagian besar warga sipil, menurut data dari kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan