Senin, 8 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Sumber Israel: Negosiasi dengan Hamas Potensial Deal, Tapi Pemerintahan Tel Aviv akan Runtuh 

Ada konsekuensi besar jika kesepakatan dengan Hamas tercapai, yaitu mengorbankan koalisi pemerintahan Tel Aviv. Netanyahu tak punya pemerintahan

Tangkap Layar JN
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Israel dilaporkan dilanda kepanikan di tataran warganya hingga pemimpin politik dan pemerintahan setelah Iran bersumpah akan membalas serangan Israel ke konsulatnya di Damaskus, Suriah, Senin (1/4/2024). 

Menurut dia, pimpinan gerakan Hamas, Yahya Sinwar hanya berusaha menghambat Israel dalam upayanya membebaskan para sandera Israel yang ada di tangan Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas.

Igra mengatakan dalam sebuah wawancara dengan saluran Ibrani 103FM, “Sinwar tidak tertarik dengan kesepakatan itu dan menghambat kami,” katanya.

Baca juga: Pejabat Senior Israel: Tentara IDF Kekurangan Amunisi dan Persenjataan, Israel Mungkin Kalah Perang

Ia menambahkan, “Hamas menetapkan syarat-syarat, antara lain penghentian perang, penarikan diri dari Gaza, dan kembalinya Hamas ke Gaza. Artinya, kejadian pada 7 Oktober terulang kembali,” klaimnya.

Dia melanjutkan: “Saya tidak begitu tahu apa yang sedang kita bicarakan saat ini, tapi sepertinya kita terus-menerus melalui babak yang sama, karena kali ini, tidak seperti waktu-waktu sebelumnya, ada paket yang terdiri dari dua tahap dengan a hubungan antara paket-paket tersebut, sementara pada akhirnya kami akan melakukan negosiasi untuk menghentikan negosiasi.”

Dia melanjutkan, dengan mengatakan: “Meskipun saya ingin optimis, saya sangat pesimis, dan menurut saya Sinwar tidak berubah pikiran, dan menurut saya kita semua di media ketika kita berbicara tentang kesepakatan ya atau tidak. , kita harus melihat apakah hal ini menguntungkan Sinwar.”

Baca juga: Saat Yahya Sinwar Jadi Topik Nomor Satu di Israel, Pentolan Hamas Bakal Dilepas Hidup-Hidup?

Igra menyebut, Yahya Sinwar berhasil mendikte Israel soal negosiasi pertukaran tahanan dan gencatan senjata.

Selama ini yang terjadi, kata dia, Israel cenderung mengikuti tekanan yang diberikan pihak Hamas

Hal ini, kata Igra, adalah bentuk hal memalukan bagi Israel.

“(Ini Soal) Ke mana dia ingin pergi, bukan ke mana kita ingin pergi.”

Dia melanjutkan: "Dia saat ini berhasil mempermalukan kami di depan mata dunia, dan kita tidak bisa mengubahnya. Dia juga saat ini berhasil mencekik leher kami."

Baca juga: Media Israel: Satu Negara Arab Laporkan Yahya Sinwa Sakit Parah, Pemimpin Hamas Idap Pneumonia Akut 

Badan Intelijen Korea Selatan menyebut Hamas menggunakan senjata buatan Korea Utara dalam perang melawan Israel di Gaza. Foto: Arab News
Badan Intelijen Korea Selatan menyebut Hamas menggunakan senjata buatan Korea Utara dalam perang melawan Israel di Gaza. Foto: Arab News (Arab News)

Visi Komprehensif Hamas

Seperti diketahui, Hamas sudah menyajikan visi komprehensif untuk gencatan senjata di Gaza.

Pada tanggal 14 Maret lalu, Hamas menyampaikan rencana komprehensif untuk gencatan senjata abadi di Gaza kepada mediator Mesir dan Qatar.

Yang mencakup kesepakatan pertukaran tahanan, penghentian permusuhan, dan pengiriman bantuan kepada warga Palestina yang kelaparan dan dibersihkan secara etnis oleh tentara Israel.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh faksi perlawanan Palestina mengatakan rencana itu juga melibatkan pemulangan warga Palestina yang terlantar ke rumah mereka dan penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza.

“Hak dan kekhawatiran rakyat kami akan tetap menjadi prioritas utama kami,” kata pernyataan itu.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan