Kecuali Rusia dan China, Hampir Semua Negara di Dunia Kena Dampak Microsoft Down
Beberapa bank dan perusahaan di AS, Australia, India, Inggris, Uni Eropa, hingga beberapa negara Asia telah melaporkan gangguan dari Microsoft down.
Penulis:
Hasanudin Aco
Gangguan pada Microsoft Windows tidak berpengaruh pada bisnis di China secara umum kendati beberapa perusahaan asing di negara itu menggunakan Microsoft.
Hingga pukul 18.00 waktu setempat, belum ada laporan gangguan pelayanan fasilitas umum di China, sementara banyak bandara di kawasan Asia-Pasifik, dari Hong Kong hingga Australia, mengalami gangguan.
Bandara internasional di Beijing dan Shanghai beroperasi normal, menurut situs web mereka.
Dikutip dari SCMP, kasus Microsoft down ini menjadi topik hangat di platform media sosial Tiongkok seperti Weibo.
Seorang staf perusahaan asing yang berbasis di Shanghai mengatakan kepada SCMP bahwa kantornya mulai mengalami kerusakan komputer pada hari Jumat sore, dan hampir semua orang terkena dampaknya.
Tampilan laptop karyawan ini tertahan di layar biru dengan pesan “Pemulihan. sepertinya Windows tidak memuat dengan benar.”
Di Xiaohongshu, platform media sosial Tiongkok yang mirip Instagram, banyak pengguna mengeluhkan kesulitan untuk check-in ke hotel waralaba internasional seperti Sheraton, Marriott, dan Hyatt di kota-kota Tiongkok.
Kasus ini tidak terlalu berpengaruh ke China karena sebagian besar layanan publik di negara itu tidak bergantung pada penyedia layanan asing seperti Microsoft dan perusahaan antivirus CrowdStrike.
Dalam beberapa tahun terakhir, China telah meluncurkan kampanye di seluruh departemen pemerintah dan operator infrastruktur utama untuk mengganti perangkat keras dan sistem asing dengan perangkat keras dan sistem buatan dalam negeri.
Di media sosial Weibo, netizen China bercanda bahwa Microsoft “telah memberi mereka libur setengah hari”.
Gangguan Windows
Seperti diketahui gangguan sistem operasi Windows yang meluas telah mengganggu kinerja perusahaan-perusahaan di bidang perbankan, penerbangan, media, dan beberapa industri lainnya.
Beberapa bank dan perusahaan di AS, Australia, India, Inggris, Uni Eropa, hingga beberapa negara Asia telah melaporkan gangguan.
Gangguan tersebut memengaruhi maskapai penerbangan seperti Lufthansa, Air France, dan KLM.
Gangguan besar-besaran itu disebabkan oleh kesalahan kritis, yang dikenal sebagai "layar biru kematian," yang muncul saat perangkat yang menjalankan sistem operasi Windows dinyalakan, Verge melaporkan.
Menurut laporan itu, masalah itu mungkin disebabkan oleh pembaruan terkini perangkat lunak keamanan Crowdstrike.
Perangkat dan server, tempat perangkat itu dipasang, terputus dari jaringan dan masuk ke siklus reboot tanpa henti.
Trump Hukum India, Jatuhi Tarif Impor 50 Persen Akibat Borong Minyak Murah Rusia |
![]() |
---|
Jadwal Terbaru Timnas Indonesia di FIFA Matchday September 2025: China Taipei Gantikan Kuwait |
![]() |
---|
Ukraina Perkenalkan Rudal Neptune Terbaru, Versi yang Lebih Besar dan Mematikan |
![]() |
---|
Trump Menggertak, Ancam Sanksi Rusia dan Ukraina Jika Gagal Cari Jalan Damai |
![]() |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.281: Zelensky Jajaki Turki & Negara Teluk Jadi Tuan Rumah Perundingan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.