Senin, 8 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Netanyahu Tak Gubris Putusan ICJ yang Sebut Pendudukan Israel di Palestina Ilegal

Netanyahu masa bodoh dengan putusan ICJ terkait kependudukan Israel di Palestina yang dinyatakan ilegal dan melanggar hukum.

JN/tangkap layar
SETUJUI SERANGAN DARAT KE RAFAH - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dilaporkan sudah menyetujui penyerbuan darat tentara Israel (IDF) ke Rafah, Gaza Selatan. -- Netanyahu masa bodoh dengan putusan ICJ terkait kependudukan Israel di Palestina yang dinyatakan ilegal dan melanggar hukum. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu tak gubris dan masa bodoh dengan putusan Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) yang memutuskan pendudukan Israel di Palestina ilegal dan melanggar hukum.

Dikutip dari Times of Israel, Netanyahu menyebut, keputusan itu hanya berlandaskan kebohongan.

Dia mengungkapkan, tanah Palestina adalah milik bangsa Yahudi.

Netanyahu juga menegaskan tidak mungkinnya bangsa Yahudi bakal menjajah bangsanya sendiri.

"Bangsa Yahudi bukanlah penjajah di tanah air mereka sendiri, tak di ibu kota abadi kami, Yerusalem maupun di warisan leluhur kami di Yudea dan Samaria (saat ini Tepi Barat dan diduduki rakyat Israel," katanya dalam sebuah pernyataan, Sabtu (20/7/2024).

Sebelumnya, ICJ memutuskan pendudukan Israel di wilayah Palestina adalah ilegal dan melanggar hukum.

Sehingga, Mahkamah juga meminta agar Israel segera pergi dari tanah Palestina.

"Pengadilan memutuskan keberadaan Israel di wilayah Palestina adalah ilegal," kata hakim ketua ICJ, Nawaf Salam pada Jumat (19/7/2024).

Selain itu, ICJ juga meminta agar Israel segera menghentikan semua aktivitas pemukiman baru di Tepi Barat serta menghentikan pengusiran terhadap penduduk Palestina.

"Kebijakan dan praktik Israel, termasuk pembangunan pemukiman baru dan pembuatan dinding pemisah antara wilayah-wilayah tersebut, mengarah pada aneksasi bagian-bagian besar dari wilayah yang diduduki," kata hakim.

Namun, putusan ini disebut sebagai putusan yang bersifat tidak meningkat.

Baca juga: Presiden ICJ Ultimatum Israel, Netanyahu Nekat Lawan Pengadilan Dunia, Inggris Sampaikan 3 Hal

Hanya saja, adanya kemungkinan putusan ini akan meningkatkan tekanan diplomatik bagi Israel yang kini tengah berperang melawan Hamas di Gaza.

Palestina Sambut Baik Putusan ICJ

Putusan ICJ ini pun disampaikan oleh Otoritas Palestina lewat pernyataan dari Presiden Palestina, Mahmoud Abbas.

Dikutip dari Aljazeera, Abbas mengungkapkan, putusan ICJ ini menjadi putusan bersejarah.

Sementara, Menteri Luar Negeri (Menlu) Palestina, Varsen Aghabekian Shahin, dalam pernyataan terpisah, mengungkapkan, putusan ICJ itu menjadi hari luar biasa bagi Palestina.

Baca juga: Israel Tunjuk Hakim Ad Hoc Baru di ICJ untuk Hadapi Gugatan Genosida di Gaza, Seorang Profesor Hukum

Shahin pun berharap ICJ dapat menekan Israel untuk menerapkan putusan tersebut.

"Kepresidenan menyambut baik keputusan Mahkamah Internasional, menganggapnya sebagai keputusan bersejarah dan menuntut agar Israel dipaksa untuk menerapkannya," kata Otoritas Palestina pada Sabtu (20/7/2024).

Shahin juga mengungkapkan, putusan ICJ adalah wujud kemenangan bagi keadilan.

"Ini adalah hari yang luar biasa bagi Palestina, secara historis dan secara hukum," katanya.

"Ini merupakan badan peradilan tertinggi di dunia dan telah menyajikan analisis yang sangat rinci tentang apa yang terjadi selama pendudukan dan penjajahan Israel yang berkepanjangan atas wilayah Palestina yang melanggar hukum internasional," imbuh Shahin.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan