Minggu, 7 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Bertepatan dengan Pemakaman Haniyeh di Doha, Hamas Serukan Jumat Ini jadi Hari Kemarahan

Hamas mengatakan ditetapkannya hari Jumat (2/8/2024) ini sebagai 'Hari Kemarahan' merupakan bentuk protes atas pembunuhan Ismail Haniyeh oleh Israel.

Tangkapan Layar Video X/Twitter
Jenazah Ismail Haniyeh telah tiba di Doha, Qatar Jumat (2/8/2024). Kelompok militan Palestina Hamas menyerukan hari Jumat (2/8/2024) ini sebagai 'Hari Kemarahan' bertepatan dengan pemakaman pemimpinnya yang terbunuh, Ismail Haniyeh di Qatar. 

TRIBUNNEWS.COM - Kelompok militan Palestina Hamas menyerukan hari Jumat (2/8/2024) ini sebagai 'Hari Kemarahan' bertepatan dengan pemakaman pemimpinnya yang terbunuh, Ismail Haniyeh di Qatar.

Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan ditetapkannya hari ini sebagai 'Hari Kemarahan' merupakan bentuk protes atas pembunuhan kepala biro politiknya, Ismail Haniyeh oleh Israel.

Hamas akan menggelar aksi protes 'Hari Kemarahan' setelah Sholat Jumat.

"Biarkan pawai kemarahan yang menggelegar dimulai dari setiap masjid setelah salat Jumat," kata Hamas, dikutip dari Arab News.

Aksi protes ini akan digelar di setiap masjid di Gaza.

"Unjuk rasa kemarahan besar-besaran dari setiap masjid, mengecam pembunuhan pengecut tersebut, mengutuk genosida yang sedang berlangsung terhadap rakyat kami di Jalur Gaza, dan membela tanah kami, al-Quds, dan Masjid al-Aqsa yang diberkahi," jelas Hamas, dikutip dari Al Mayadeen.

Seruan ini muncul setelah pejuang Palestina ini melaksanakan shalat ghoib.

Setelah salat Jumat, Haniyeh dijadwalkan dimakamkan di Qatar.

Sebelum dimakamkan di Qatar, sempat dilakukan upacara pemakaman Haniyeh di Teheran pada hari Kamis (1/8/2024).

Juru bicara parlemen Iran Mohammad Bagher Ghalibaf membuka upacara pemakaman Haniyeh dengan memberikan pidato.

Menurut Ghalibaf, Haniyeh merupakan orang yang bijak.

Ia juga mengatakan bahwa peran Haniyeh selama hidupnya sudah mewakili rakyat Palestina.

Baca juga: Biden Mulai Cemas, Pembunuhan Ismail Haniyeh Tak Membantu Mencapai Gencatan Senjata di Gaza

“Martir Ismail Haniyeh adalah suara rakyat Palestina di seluruh dunia. Ia bukan hanya seorang pemimpin. Ia adalah orang bijak," katanya, dikutip dari Al Jazerra.

Ghalibaf menambahkan bahwa pembunuhan Haniyeh di Teheran tidak akan dibiarkan begitu saja.

“Balasan kami akan ada di sana. Di waktu dan tempat yang tepat. Sulit bagi kami untuk membiarkan tamu kami menjadi sasaran dan dibunuh di tanah kami,” katanya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan