Konflik Palestina Vs Israel
Sebelum Wafat, Ismail Haniyeh Sempat Berpesan ke Ali Khamenei, Kutip Ayat Al-Qur'an
Kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh sempat bertemu Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ruhollah Ali Khamenei sebelum wafat pada hari Rabu.
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Tiara Shelavie
Sebagai informasi, Haniyeh adalah seorang warga Palestina yang lahir pada tanggal 23 Januari 1962 di kamp pengungsi Shati di Jalur Gaza.
Keluarganya berasal dari desa Al-Jura, dekat kota Asqalan, yang sebagian besar hancur dan dibersihkan secara etnis selama Nakba pada tahun 1948.
Haniyeh menyelesaikan pendidikan awalnya di sekolah-sekolah Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA).
Pada tahun 1987, Haniyeh lulus dengan dengan gelar BA dalam Sastra Arab dari Universitas Islam Gaza.
Pengalaman politik Haniyeh mencakup beberapa penangkapan oleh otoritas Israel selama Intifada Pertama.
Haniyeh ditangkap dengan tuduhan terkait keterlibatannya dengan gerakan Perlawanan Palestina Hamas.
Pada tahun 1992, Haniyeh diasingkan ke Lebanon Selatan.
Namun setelah Perjanjian Oslo, Haniyeh kembali ke Gaza.
Haniyeh memimpin 'Daftar Perubahan dan Reformasi', yang memenangkan mayoritas dalam pemilihan Dewan Legislatif Palestina 2006.
Pada tahun 2014, Haniyeh berperan dalam upaya rekonsiliasi Nasional.
Hingga pada tahun 2017, Haniyeh terpilih sebagai kepala biro politik Hamas sampai saat ia wafat.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Ismail Haniyeh dan Ayatollah Ali Khamenei
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.