Selasa, 26 Agustus 2025

Kerusuhan di Inggris

Latar Belakang Kerusuhan di Inggris hingga Respons Polisi saat Tangani Massa

Inggris dilanda kerusuhan, situasi diperparah saat massa yang meneriakkan slogan-slogan anti-imigran dan Islamofobia bentrok dengan polisi.

AFP/JUSTIN TALLIS
Seekor anjing polisi menggigit seorang pengunjuk rasa di Bristol, Inggris selatan, pada 3 Agustus 2024 selama demonstrasi 'Cukup Sudah' yang diadakan sebagai reaksi atas penusukan fatal di Southport pada 29 Juli. Inggris dilanda kerusuhan, situasi diperparah saat massa yang meneriakkan slogan-slogan anti-imigran dan Islamofobia bentrok dengan polisi. 

Menurut Logically, perusahaan yang menggunakan kecerdasan buatan dan manusia untuk memerangi propaganda daring, tuduhan itu diunggah di X kemudian muncul di Facebook dan Telegram.

"Rumor tersebut dimuat dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Channel 3Now, sebuah situs yang diduga memiliki hubungan dengan Rusia," kata Logically.

Artikel tersebut kemudian dikutip oleh sejumlah organisasi berita yang berafiliasi dengan pemerintah Rusia, termasuk RT dan Tass.

"Kemungkinan besar Channel 3Now adalah aset Rusia yang bertujuan menyebarkan informasi dengan tujuan menimbulkan bahaya daring dan menciptakan perpecahan di Inggris," kata Logically dalam analisis yang diunggah di X.

"Video media sosial mendorong orang-orang yang berpikiran sama untuk terlibat dalam jenis keresahan yang mereka lihat daring," kata Stephanie Alice Baker, sosiolog di City University of London yang mempelajari perilaku massa dan kelompok sayap kanan.

"Selalu ada titik kritis ketika orang merasa berani dan mampu bertindak berdasarkan perasaan tersebut, dan biasanya itu terjadi ketika mereka melihat orang lain melakukan hal yang sama, bukan?"katanya.

Di mana kerusuhan terjadi?

Lebih dari belasan kota terjebak dalam kerusuhan termasuk London, Hartlepool, Manchester, Middlesborough, Hull, Liverpool, Bristol, Belfast, Nottingham dan Leeds.

Beberapa kekerasan terburuk terjadi hari Minggu, ketika ratusan perusuh menyerbu Holiday Inn Express yang menampung para pencari suaka di Kota Rotherham, di luar Birmingham.

Polisi yang mengenakan perlengkapan anti huru hara dilempari batu bata dan kursi saat mereka mencoba mempertahankan hotel dari penyerang yang menendang jendela dan mendorong tempat sampah beroda yang terbakar ke dalam.

Beberapa jam kemudian, kelompok lain menyerang sebuah hotel di Tamworth, 70 mil ke selatan.

Baca juga: Ekstrimis Sayap Kanan Inggris Menggila, Jarah Pertokoan Bakar Hotel Gara-gara Termakan Hoaks

Apa latar belakang kerusuhan ini?

Para agitator mengeksploitasi ketegangan yang sudah lama membara mengenai imigrasi. Yang terbaru, meningkatnya jumlah migran yang memasuki negara itu secara ilegal dengan menyeberangi Selat Inggris menggunakan perahu karet.

Kekhawatiran tersebut menjadi isu utama dalam pemilihan bulan lalu, dengan mantan Perdana Menteri Rishi Sunak berjanji untuk menghentikan kapal-kapal tersebut dengan mendeportasi "imigran gelap" ke Rwanda.

Meskipun Perdana Menteri saat ini Keir Starmer membatalkan rencana tersebut, ia berjanji untuk mengurangi imigrasi dengan bekerja sama dengan negara-negara Eropa lainnya dan mempercepat pemulangan para pencari suaka yang gagal.

Yang memicu rasa frustrasi para pemilih adalah kebijakan pemerintah sebelumnya yang menempatkan pencari suaka di hotel dengan biaya 2,5 miliar poundsterling tahun lalu.

Kebijakan itu diambil di tengah kegagalan layanan publik saat pemerintah berjuang menyeimbangkan anggaran.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan