Kasus Pemerkosaan dan Pembunuhan Seorang Dokter Magang Picu Protes di India
Kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap seorang dokter magang di Kolkata, India timur, telah memicu aksi mogok kerja para tenaga…
Di ibu kota negara bagian Maharashtra barat, Mumbai, sebanyak 8.000 dokter dari rumah sakit yang dikelola oleh pemerintah turut menggelar aksi mogok kerja, pada Selasa (13/08).
Sementara di New Delhi, para dokter junior berunjuk rasa di luar rumah sakit, untuk menuntut penyelidikan terhadap insiden terbaru itu.
Dengan mengenakan jas putih, mereka mengangkat spanduk bertuliskan: "Dokter bukanlah samsak tinju".
Selain di Mumbai dan New Delhi, protes besar-besaran ini juga menghambat pelayanan medis di kota Lucknow, negara bagian Uttar Pradesh yang paling padat penduduknya, serta di negara bagian Goa yang merupakan destinasi wisata yang cukup populer.
Bagaimana respons otoritas India terkait kasus ini?
Pengadilan Tinggi Kolkata pada Selasa (13/08) telah memerintahkan agar kasus ini dilimpahkan ke badan federal, yang berarti bahwa polisi Kolkata harus menyerahkan semua dokumen kasus ini ke badan tersebut.
Polisi Kolkata sebelumnya telah membentuk sebuah tim investigasi khusus dan telah menangkap seorang pria terkait kasus ini.
Menurut Komisaris Polisi Kolkata Vineet Kumar Goyal, sebuah kasus terhadap terduga pelaku telah didaftarkan berdasarkan ketentuan UU terkait pemerkosaan dan pembunuhan.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia India pada Selasa (13/08) juga telah mengirimkan pemberitahuan kepada direktur jenderal polisi dan kepala sekretaris negara bagian Benggala Barat, untuk meminta laporan lebih rinci mengenai kasus ini dalam kurun waktu dua minggu.
Ketua Menteri Benggala Barat Mamata Banerjee juga telah menemui keluarga korban pada Senin (12/08), dan mengatakan kepada wartawan bahwa pihak polisi saat ini "sangat memprioritaskan penyelidikan."
(kp/gtp)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.