Sabtu, 6 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Drone Shahed-136 Merangsek Jauh ke Dalam Teritorial Ukraina, F-16 Dikerahkan demi Eliminasi Ancaman

Meski operasi ini berakhir dengan keberhasilan F-16, dikerahkannya pesawatitu seakan membenarkan anggapan betapa bahayanya drone Iran di medan perang.

Kolase Tribunnews
Pesawat tempur F-16 dikerahkan Ukraina untuk jatuhkan Drone Rusia buatan Iran, Shahed-136. 

Pertemuan pertama

Namun, rekaman yang dibagikan oleh sumber Rusia Fighterbomber menandai pertempuran pertama yang tercatat antara F-16 dan pesawat nirawak Shahed Iran.

Menggunakan M61 Vulcan dalam skenario ini adalah pilihan yang ideal saat ini, dan kemungkinan besar juga akan demikian dalam pertempuran di masa mendatang.

M61 Vulcan, meriam putar 20 mm, telah digunakan secara luas di berbagai pesawat militer, termasuk F-16 Fighting Falcon.

Salah satu alasan penting mengapa meriam ini efektif terhadap pesawat nirawak terletak pada laju tembakannya yang mengesankan, yang dapat mencapai hingga 6.000 peluru per menit.

Kemampuan tembak cepat ini memungkinkan M61 Vulcan melepaskan tembakan dalam jumlah besar dalam waktu singkat, sehingga membuatnya mahir dalam menargetkan objek kecil yang bergerak cepat seperti pesawat nirawak.

Kombinasi laju tembakannya yang tinggi dan kecepatan proyektil memastikan bahwa peluru dapat dengan cepat menutup jarak ke target, sehingga meningkatkan peluang keberhasilan mengenai sasaran.

M61 Vulcan tidak hanya memiliki laju tembakan yang tinggi, tetapi juga dilengkapi dengan peluru penembus lapis baja dan peluru pembakar berdaya ledak tinggi, yang membuatnya serbaguna untuk menghadapi berbagai ancaman udara.

Peluru berdaya ledak tinggi tersebut menyebabkan kerusakan yang signifikan saat mengenai sasaran, sementara proyektil penembus lapis baja dapat menembus penghalang pelindung beberapa drone.

Keserbagunaan semacam ini penting saat berhadapan dengan drone modern yang terbuat dari campuran komposit dan logam ringan.

Selain itu, akurasi meriam di berbagai jarak meningkatkan efektivitasnya, yang memungkinkan pilot untuk menjatuhkan drone bahkan saat bermanuver dengan kecepatan tinggi.

Aspek yang sama pentingnya dari M61 Vulcan adalah hentakan yang relatif rendah, yang meningkatkan akurasi selama tembakan berkelanjutan.

Desain meriam membantu meredam gaya hentakan, yang memungkinkan pilot untuk mempertahankan kendali atas pesawat mereka saat menghadapi target udara.

Fitur ini sangat berharga saat menargetkan drone yang lincah dan suka mengelak yang mungkin mencoba menghindari tembakan yang datang.

Selain itu, integrasi M61 yang mulus dengan avionik dan sistem penargetan F-16 memungkinkan pilot untuk dengan cepat mengidentifikasi dan melawan ancaman drone secara real time, menjadikannya senjata yang patut dicontoh untuk situasi pertempuran udara saat ini.

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan