Minggu, 7 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Drone Shahed-136 Merangsek Jauh ke Dalam Teritorial Ukraina, F-16 Dikerahkan demi Eliminasi Ancaman

Meski operasi ini berakhir dengan keberhasilan F-16, dikerahkannya pesawatitu seakan membenarkan anggapan betapa bahayanya drone Iran di medan perang.

Kolase Tribunnews
Pesawat tempur F-16 dikerahkan Ukraina untuk jatuhkan Drone Rusia buatan Iran, Shahed-136. 

Insiden F-16

Sementara itu, dalam perkembangan terkini, Ukraina dilaporkan kehilangan jet tempur F-16 pertamanya dalam pertempuran pada 6 September 2024.

Insiden itu terjadi selama misi di wilayah timur negara itu.

Berbagai sumber menyatakan bahwa pertahanan udara Rusia bertanggung jawab atas penembakan jatuh pesawat itu saat terlibat dalam operasi melawan posisi musuh.

Namun, ada laporan yang saling bertentangan mengenai insiden itu. Beberapa sumber mengaitkan jatuhnya F-16 dengan pertahanan udara Rusia atau Ukraina.

Sebaliknya, AS menyatakan bahwa kesalahan pilot adalah penyebabnya.

Militer Ukraina telah mengonfirmasi kehilangan itu, dengan mencatat bahwa pilot berhasil melontarkan diri dan kemudian diselamatkan.

Kronologi perang

Pada tanggal 21 Februari 2022, Rusia menyatakan bahwa fasilitas perbatasannya diserang oleh pasukan Ukraina, yang mengakibatkan tewasnya lima pejuang Ukraina.

Namun, Ukraina dengan cepat menepis tuduhan ini, melabelinya sebagai 'bendera palsu'.

Dalam langkah penting pada hari yang sama, Rusia mengumumkan secara resmi mengakui dua wilayah yang memproklamirkan kemerdekaannya dari Ukraina.

Setelah deklarasi ini, Putin mengirim satu batalion pasukan militer Rusia, termasuk tank, ke wilayah-wilayah ini.

Maju cepat ke tanggal 24 Februari 2022, berita utama global didominasi oleh sebuah insiden penting.

Putin memerintahkan serangan militer yang kuat terhadap Ukraina. Dipimpin oleh Angkatan Bersenjata Rusia yang mengesankan yang ditempatkan di perbatasan Ukraina, serangan ini tidak spontan tetapi merupakan tindakan yang direncanakan sebelumnya.

Meskipun situasinya menyerupai perang, pemerintah Rusia menahan diri untuk tidak menggunakan istilah ini. Mereka lebih suka menyebutnya sebagai "operasi militer khusus".

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan