Minggu, 14 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Tangan Sandera Israel Ron Sherman Hancur saat Berusaha Keluar dari Kuburan Racun yang Dikubur IDF

Sersan Ron Sherman salah satu dari tiga tawanan Israel yang mati terbunuh oleh tentara Israel sendiri ditemukan dalam kondisi memperihatinkan.

Penulis: Muhammad Barir
Tangkapan layar Youtube/Times of India
TEWAS KARENA IDF- Tiga tawanan Israel tewas karena serangan udara Israel. Setelah menyelesaikan investigasi internal, militer Israel mengatakan bahwa sangat mungkin bahwa Kopral Nik Beizer, Sersan Ron Sherman, dan Elia Toledano yang ditawan tewas sebagai akibat sampingan dari serangan militer Israel yang menargetkan Ahmed al-Ghandour, komandan sayap militer Hamas di Gaza utara. 

Jasad ketiga tawanan – Kopral Nik Beizer, Sersan Ron Sherman, dan warga negara Prancis-Israel Elia Toledano – ditemukan pada tanggal 14 Desember. Namun penyebab kematian belum diketahui.

“Hasil investigasi menunjukkan kemungkinan besar ketiga orang tersebut tewas akibat serangan udara [tentara Israel] saat menewaskan komandan Brigade Utara Hamas, Ahmed Ghandour, pada 10 November 2023,” kata militer dalam pernyataannya.

Militer mengatakan penyelidikannya mengungkapkan bahwa ketiga tawanan tersebut telah ditahan di kompleks terowongan tempat Ghandour beroperasi.

“Pada saat serangan itu, [militer] tidak mempunyai informasi mengenai keberadaan sandera di kompleks yang menjadi sasaran,” kata pernyataan militer tersebut.

“Selain itu, ada informasi yang menunjukkan bahwa mereka berada di tempat lain, sehingga daerah tersebut tidak ditetapkan sebagai daerah yang diduga terdapat sandera.”

Ketiga tawanan itu termasuk di antara sekitar 250 orang yang diculik oleh kelompok Palestina Hamas dalam serangannya pada 7 Oktober di wilayah Israel. Sekitar 100 dari mereka diyakini masih berada di Gaza.

Dalam laporannya, militer mengatakan “tidak mungkin untuk menentukan secara pasti penyebab kematian mereka”.

 


Suatu Hal yang Memalukan

Kesimpulan militer tersebut dapat menambah tekanan lebih lanjut pada pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mencapai kesepakatan guna memulangkan sisa tawanan yang ditahan Hamas.

Koresponden Al Jazeera Hamdah Salhut mengatakan pengakuan tentara Israel itu bisa menjadi suatu hal yang memalukan bagi pemerintah. Salhut melaporkan dari Amman, Yordania karena Al Jazeera telah dilarang oleh Israel.

“Telah terjadi serangkaian kegagalan intelijen dan keamanan yang signifikan yang dialami militer selama perang ini, yang paling menonjol adalah pada bulan Desember ketika tentara Israel menembak dan membunuh tiga tawanan di Jalur Gaza,” katanya.

Salhut mengatakan pengakuan terbaru dari militer “tidak diterima dengan baik karena ada keluarga tawanan yang meminta kesepakatan, karena takut akan hal seperti ini”.

“Ini tentu saja merupakan hal yang memalukan dalam segala aspek, tidak hanya secara politik tetapi juga keamanan, bahwa militer membuat pengakuan ini beberapa bulan kemudian.”

 

Tetap Tidak akan mengakhiri perang

Gideon Levy, kolumnis di harian Israel Haaretz, mengatakan pengungkapan bahwa Israel kemungkinan membunuh tiga tawanan lainnya tidak akan membuat perbedaan dalam mengakhiri perang di Gaza.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan