Jumat, 22 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Sosok Wanita yang Dituduh Pembuat Pager yang Meledak di Lebanon, Mengaku Hanya Perantara

Pengusaha wanita berpendidikan Inggris membantah telah membuat pager peledak milik Hizbullah yang menewaskan sedikitnya 12 orang

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
via LBC
Cristiana Barsony-Arcidiacono yang dituding sebagai pembuat pager yang meledak di Lebanon. 

TRIBUNNEWS.COM - Nama seorang pebisnis wanita asal Inggris, Cristiana Barsony-Arcidiacono, dituduh sebagai pembuat pager yang meledak di Lebanon.

Diberitakan sebelumnya pada hari Selasa (17/9/2024), ribuan pager atau penyantera yang biasa dipakai militan Hizbullah untuk berkomunikasi, meledak serentak di lokasi yang berbeda-beda.

Dalam foto yang beredar, terlihat brand dari pager tersebut, yakni Gold Apollo, perusahaan asal Taiwan.

Namun, Gold Apollo mengatakan pihaknya tidak membuat pager yang meledak itu.

Pernyataan tersebut diumumkan langsung oleh pendiri perusahaan, Hsu Ching-Kuang kepada wartawan, dilansir Reuters.

Hsu mengatakan bahwa pager yang digunakan dalam ledakan itu dibuat oleh perusahaan di Eropa yang memiliki lisensi untuk menggunakan merek mereka.

Mengutip The Independent, perusahaan di Eropa yang dimaksud adalah BAC Consultancy, yang berbasis di Budapest, Hungaria.

BAC Consultancy memiliki lisensi 3 tahun untuk membuat pager tersebut dengan brand Gold Apollo.

Halaman LinkedIn Cristiana Barsony-Arcidiacono
Halaman LinkedIn Cristiana Barsony-Arcidiacono (LinkedIn)

Setelah diselidiki, CEO BAC Consultancy adalah Cristiana Barsony-Arcidiacono, alumni kampus bergengsi University College London (UCL).

Namun, Barsony-Arcidiacono membantah terlibat dalam pembuatan pager yang meledak itu.

Ia mengatakan dirinya hanyalah penghubung dalam mata rantai pasokan dan bukan pembuat pager.

Baca juga: Perangkat Elektronik Lebanon Meledak di Mana-mana, Israel Deklarasikan Fase Baru Perang 

"Saya tidak membuat pager. Saya hanya perantara. Saya pikir Anda salah," kata Barsony-Arcidiacono kepada NBC News.

Menurut laman LinkedIn miliknya, Barsony-Arcidiacono menempuh pendidikan doktor fisika di UCL antara tahun 2002 dan 2006.

Kemudian, ia melanjutkan pendidikan di London School of Economics dan University of London untuk berbagai kualifikasi pascasarjana antara tahun 2009 dan 2017.

Di situs web perusahaannya, yang kemudian ditutup pada Rabu pagi, tertulis visi perusahaannya adalah untuk "menjembatani teknologi dan inovasi dari Asia". 

Alamat perusahaan tersebut terdaftar di sebuah gedung dua lantai yang tampak seperti perumahan di Budapest, namanya tertera di pintu kaca pada lembar A4.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan