Selasa, 23 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Kapan dan di Mana Hassan Nasrallah Hizbullah Dimakamkan?

Kapan, di mana dan bagaimana Hassan Nasrallah dimakamkan? Berikut skenarionya.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
AFP/AHMAD AL-RUBAYE
Gambar Hassan Nasrallah, mendiang pemimpin kelompok Syiah Lebanon Hizbullah yang tewas dalam serangan udara Israel di Beirut beberapa hari sebelumnya, ditampilkan selama upacara peringatan di pinggiran timur Baghdad, Kota Sadr pada 29 September 2024 setelah Irak mengumumkan masa berkabung nasional selama tiga hari. 

Islamic Amal muncul sebagai milisi Syiah yang paling menonjol dan efektif yang kemudian membentuk Hizbullah.

Pada tahun-tahun berikutnya, Nasrallah dengan cepat naik pangkat di jajaran Hizbullah.

Ia pertama kali bertugas sebagai pejuang, kemudian menjadi direktur kelompok di Baalbek (sebuah kota di Lebanon), dan kemudian seluruh wilayah Bekaa, diikuti oleh Beirut.

Pada tahun 1992, saat ia berusia 32 tahun, Nasrallah diangkat sebagai pemimpin Hizbullah setelah pendahulunya, Abbas al-Musawi, tewas dalam serangan Israel.

Nasrallah menyerukan pembebasan Yerusalem dan menyebut Israel sebagai 'entitas Zionis'.

Ia menegaskan bahwa semua imigran Yahudi harus kembali ke negara asal mereka dan bahwa harus ada satu Palestina dengan kesetaraan bagi Muslim, Yahudi, dan Kristen, menurut laporan The New York Times.

Setelah mengambil alih kendali Hizbullah, Nasrallah menjalin hubungan erat dengan Iran, yang merupakan pendukung utama kelompok tersebut saat ini.

Dengan bantuan keuangan dan politik yang signifikan dari Iran, ia mengubah kelompok tersebut menjadi kekuatan yang tangguh dan pemain regional utama.

Nasrallah berhasil mengelola perang intensitas rendah melawan Israel yang akhirnya mendorong Israel untuk menarik pasukannya dari Lebanon selatan setelah pendudukan selama 18 tahun pada tahun 2000.

Baca juga: Iran Mengamuk, Tembakkan 500 Rudal ke Israel: Balasan atas Pembunuhan Nasrallah & Haniyeh

Selanjutnya, pemimpin Hizbullah tersebut mengklaim bahwa kemenangan itu adalah kemenangan Arab pertama melawan Israel.

Hizbullah dan Israel kembali terlibat dalam perang pada tahun 2006 setelah kelompok tersebut menculik dua tentara Israel.

Pertempuran berlangsung selama 34 hari dan mengakibatkan kerusakan besar serta hilangnya nyawa.

Lebih dari 1.125 warga Lebanon, sebagian besar warga sipil, tewas selama perang, serta 119 tentara Israel dan 45 warga sipil.

Namun, Hizbullah dipuji di seluruh dunia Arab dan mulai mengambil peran aktif dalam konflik di sekitar wilayah tersebut.

Nasrallah juga membantu memperluas Hizbullah ke luar perbatasan Lebanon.

Kelompok tersebut, berperan penting dalam melindungi pemerintahan Presiden Bashar al-Assad di Suriah ketika terancam oleh pemberontakan rakyat yang dimulai pada tahun 2011.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan