Jumat, 12 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Netanyahu Dievakuasi di Tempat Aman setelah Sirene Berbunyi di Israel Utara

Perdana Menteri Israel Netanyahu dibawa ke tempat yang aman setelah mendengar sirene yang berbunyi di Israel Utara pada hari Senin (14/10/2024).

Times of Israel/Dudu Bachar
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan menolak proposal gencatan senjata di Gaza yang mengakhiri perang dengan Hamas seperti usulan yang disampaikan Amerika Serikat kepadanya. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dibawa ke tempat yang aman setelah mendengar sirene yang berbunyi di Israel Utara pada hari Senin (14/10/2024), malam waktu setempat.

Menurut lembaga penyiaran publik Israel KAN, Sirene berbunyi kemungkinan karena adanya serangan roket dari Lebanon.

Saat itu, Netanyahu diketahui sedang berada di Rumah Sakit Hillel Yaffe di kota Hadera.

Tujuan Netanyahu berada di RS tersebut lantaran untuk menjenguk tentara Israel yang terluka akibat serangan drone Hizbullah pada hari Minggu (13/10/2024).

Ketika sirene berbunyi, petugas keamanan langsung dibawa lari untuk bersembunyi di balik benteng rumah sakit yang dianggap aman, dikutip dari Anadolu Anjansi.

Sementara di dalam rumah sakit tersebut, terdapat 41 tentara yang dirawat akibat serangan drone Hizbullah.

Dari jumlah tersebut, 6 di antaranya mengalami kondisi serius.

4 Tentara Israel Tewas akibat Serangan Drone Hizbullah

Hizbullah meluncurkan segerombolan drone ke pangkalan militer di Israel Utara, tepatnya di dekat kota Binyamina pada hari Minggu (13/10/2024).

Serangan ini menewaskan 4 tentara Israel dan 7 tentara lainnya terluka.

"Serangan pesawat tak berawak Hizbullah terhadap pangkalan militer di Israel utara telah menewaskan empat tentara dan melukai tujuh lainnya," kata militer Israel, dikutip dari Al Jazeera.

Israel mengeklaim, tidak ada sirene peringatan yang terdengar sebelum serangan.

Baca juga: Euro-Med: Israel Gunakan Robot Jebakan untuk Hancurkan Rumah dan Tewaskan Warga di Gaza Utara

Hizbullah mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. 

"Hizbullah telah meluncurkan gerombolan pesawat tanpa awak ke kamp Brigade Golani," kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan.

Brigade Golani adalah salah satu dari lima brigade infanteri tentara reguler Israel dan dianggap sebagai unit elit.

Mereka mengatakan bahwa serangan tersebut sebagai balasan atas serangan Israel di Beirut pada hari Kamis yang menewaskan 22 orang. 

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan