Jumat, 12 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Kematian Yahya Sinwar, Warga Gaza Anggap Sebagai Simbol Kepahlawanan

Warga Gaza bereaksi dengan cara beragam terhadap berita bahwa pemimpin Hamas Yahya Sinwar terbunuh dalam konfrontasi dengan tentara Israel di Rafah.

tangkap layar
Foto mendiang pemimpin gerakan Hamas, Yahya Sinwar yang tewas dibunuh Israel pada Rabu (16/10/2024). 

"Mereka mengatakan ia bersembunyi di dalam terowongan. Mereka mengatakan ia menjaga tahanan Israel di dekatnya untuk menyelamatkan nyawanya. Kemarin kami melihat ia memburu tentara Israel di Rafah, tempat pendudukan telah beroperasi sejak Mei," kata Rasha.

Ibu empat orang anak ini juga memuji Sinwar atas apa yang dilakukannya selama ini hingga akhir hayatnya.

"Begitulah cara para pemimpin bertindak, dengan senapan di tangan. Saya mendukung Sinwar sebagai pemimpin dan hari ini saya bangga padanya sebagai seorang martir," tambahnya.

Baca juga: Hamas Konfirmasi Komandan Brigade Al-Sultan, Mahmoud Hamdan juga Tewas Bersama Yahya Sinwar

Sebelumnya, Sinwar sempat mengatakan dalam sebuah pidato.

Ia mengatakan bahwa dia lebih baik mati di tangan Israel daripada karena serangan jantung atau kecelakaan mobil.

Video tersebut telah berulang kali dibagikan oleh warga Palestina secara daring.

“Hadiah terbaik yang dapat diberikan musuh dan pendudukan kepada saya adalah membunuh saya dan saya akan menjadi martir di tangan mereka,” katanya.

Kematian Yahya Sinwar

Kepala Hamas di Jalur Gaza, Khalil al-Hayya mengonfirmasi kematian Yahya Sinwar.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, al-Hayya mengatakan, Sinwar telah terbunuh dalam konfrontasi hebat di lingkungan Tel Al-Sultan di Rafah, di Jalur Gaza selatan.

Al-Hayya menegaskan, dalam pertempuran tersebut, Sinwar tidak gentar dan memilih untuk maju di garis terdepan.

“Sinwar bangkit, maju, tidak mundur, terlibat di garis depan dan bergerak di antara posisi tempur,” kata al-Hayya, dikutip dari Palestine Chronicle.

“Sinwar adalah kelanjutan dari kafilah para syuhada besar, mengikuti jejak pendirinya Sheikh Ahmed Yassin,” lanjutnya.

Al-Hayya kemudian mengatakan, kematian Sinwar akan mendorong Hamas untuk tetap teguh dalam berperang melawan Israel.

"Darah para syuhada akan terus menerangi jalan kita dan menjadi pendorong bagi keteguhan dan ketekunan," katanya.

Kematian Sinwar tidak membuat Hamas mundur, justru ini akan membuat Hamas semakin berjuang hingga negara Palestina berdiri.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan