Jumat, 22 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Iran Sambut Pengangkatan Naim Qassem sebagai Sekretaris Jenderal Hizbullah Gantikan Hassan Nasrallah

Iran sambut baik pengangkatan Naim Qassem sebagai pimpinan Hizbullah, yakin kelompok tersebut akan tumbuh lebih kuat.

PresTV
Kolase foto Abbas Araghchi dan Naim Qassem 

Di bawah bimbingan ulama Islam terkemuka Ayatollah Mohammad Hussein Fadlallah, ia belajar teologi.

Selain studi agamanya, Qassem memperoleh gelar sarjana kimia dari Universitas Lebanon, yang menunjukkan komitmennya terhadap pertumbuhan intelektual dan beragam minat akademis.

Pemimpin baru Hizbullah ini berperan penting dalam pembentukan Serikat Mahasiswa Muslim Lebanon pada tahun 1970-an, dan menjadi salah satu anggota pendirinya.

Aktivisme politiknya dimulai dengan Gerakan Amal Syiah Lebanon.

Namun, Revolusi Islam 1979 di Iran memengaruhi dirinya dan aktivis muda Syiah Lebanon lainnya secara signifikan, yang membuatnya berpisah dengan Amal.

Qassem memainkan peran penting dalam pembentukan Hizbullah.

Ia berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan penting yang berujung pada pembentukan kelompok tersebut dan sejak saat itu tetap menjadi tokoh berpengaruh di dalamnya.

Pada tahun 1991, ia diangkat sebagai wakil kepala Hizbullah oleh Sekretaris Jenderal saat itu, Abbas al-Musawi.

Selama bertahun-tahun, Qassem menjabat sebagai koordinator umum untuk kampanye pemilihan parlemen Hizbullah, dimulai pada tahun 1992 ketika kelompok tersebut pertama kali mengikuti pemilihan umum.

Ia juga seorang penulis yang produktif.

Baca juga: Reaksi Israel Saat Hizbullah Punya Sekjen Baru, Gallant: Naim Qassem Sementara, Tak Akan Lama

Ia menulis buku tahun 2005 berjudul Hezbollah: The Story from Within, yang memberikan perspektif orang dalam yang unik tentang sejarah dan operasi Hizbullah.

Buku ini dianggap sebagai sumber yang berharga untuk memahami latar belakang dan evolusi gerakan Hizbullah, dan telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa, termasuk bahasa Inggris.

Ia adalah pendukung setia perjuangan anti-Zionis.

Dalam pidatonya baru-baru ini pada tanggal 15 Oktober, Qassem bersumpah bahwa kelompoknya akan menghentikan kekuatan penghancur Israel, mendapatkan kembali kendali, dan memulihkan ketertiban, serta menyatakan keyakinannya bahwa tujuan mereka pada akhirnya akan menang.

“Kita menghadapi binatang buas yang tidak dapat menoleransi perlawanan yang menghalangi tujuannya; saya jamin, kami akan memegang kendali dan mengembalikannya ke kandangnya,” tegasnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan