Jumat, 12 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

AS: Hamas Ditinggal Hizbullah, Brigade Hizbullah Irak: Eits, Masih Ada Kami, Lanjut Serang Israel

Kataib Hizbullah di Irak menyatakan, gencatan senjata Israel dengan Hizbullah Lebanon tidak terkait dengan perlawanan mereka ke Zionis.

afp via TC
Anggota milisi perlawanan Kataib Hizbullah di Irak dalam sebuah parade militer. Faksi perlawanan ini menyebut akan terus menyerang entitas Amerika Serikat hingga pasukan pendudukan angkat kaki dari Irak. 

Dalam konteks ini, sebuah sumber yang dekat dengan Kelompok Perlawanan Irak, sebuah koalisi enam faksi bersenjata Irak, yang terutama terdiri dari 3 kelompok besar yaitu “Al-Nujaba,” “Sayyid al-Shuhada,” dan “Kataib Hizbullah,” mengatakan kalau Kelompok ini akan membahas masalah ini hari ini.

Pawai drone yang diluncurkan oleh Perlawanan Irak terhadap pangkalan militer Israel di kawasan Lembah Jordan pada Minggu (22/9/2024) malam.
Pawai drone yang diluncurkan oleh Perlawanan Irak terhadap pangkalan militer Israel di kawasan Lembah Jordan pada Minggu (22/9/2024) malam. (X)

Lanjut Dukung Hamas di Gaza?

Menurut sumber yang sama, “operasi Kelompok Perlawanan di Irak tidak terkait dengan agresi terhadap Lebanon selatan, karena operasi tersebut diluncurkan sejak hari-hari pertama agresi Zionis Israel terhadap Gaza,” pada tanggal 7 Oktober 2023.

Sumber tersebut juga tidak menyembunyikan adanya apa yang dia gambarkan sebagai “tekanan pemerintah” Irak.

Pihak lain dari partai Syiah Irak yang dekat dengan poros perlawanan juga bersikeras menghentikan operasi serangan ke Israel selama ini, untuk menghindari memberikan lebih banyak pembenaran kepada pendudukan untuk menargetkan Irak.

Sebagai gambaran, seperti kebanyakan dinamika politik dan militer di negara-negara Timur Tengah Asia, macam Lebanon, di Irak, kelompok-kelompok politik juga memiliki sayap militer bersenjata yang tidak jarang menyamai kekuatan angkatan bersenjata mereka.

Dalam konteks ini di Irak, kelompok Brigade Hizbullah Irak mengatakan, dalam pernyataan yang diterbitkan oleh platform yang terkait dengan kelompok bersenjata di Irak melalui aplikasi Telegram, hari ini, Rabu, menyiratkan keraguannya kalau Hizbullah Lebanon benar-benar menyetujui gencatan senjata sementara dengan Israel.

Ini menyiratkan kalau adanya intervensi pihak pemerintah Lebanon yang mengatasnamakan kelompok Hizbullah di sana untuk 'berdamai' dengan Israel.

“Gencatan senjata antara dua front konflik di Lebanon dan entitas Zionis tidak akan terjadi. Hal ini mungkin terjadi tanpa ketabahan mujahidin Hizbullah.”

"Zionis tidak dapat mencapai tujuan mereka, jadi keputusannya jelas-jelas berasal dari Lebanon,” tulis pernyataan itu dilansir Khaberni.

Pernyataan tersebut menuduh apa yang digambarkannya sebagai "musuh Amerika" sebagai "mitra Israel dalam semua kejahatan pengkhianatan, pembunuhan, penghancuran, dan pengusiran penduduk. Dan cepat atau lambat (Israel-AS) harus membayar akibatnya."

Kelompok tersebut menilai apa yang terjadi merupakan “pelepasan (Hizbullah Lebanon) dari poros perlawanan yang tidak akan mempengaruhi kesatuan arena."

"Sebaliknya, akan bergabung partai-partai baru yang memperkuat arena konflik suci untuk menghadapi musuh-musuh Tuhan, Rasul-Nya, dan umat Orang-orang yang beriman,” kata pernyataan Brigade Hizbullah Irak.

Pernyataan tersebut di akhir penjelasannya mengatakan: “Kami tidak akan membiarkan betapa besarnya pengorbanan rakyat kami di Gaza (berjuang sendirian), dengan ancaman musuh, metode pengkhianatan mereka, dan metode kejahatan mereka .”

Apa Langkah Pemerintah Irak?

Dalam konteks ini, seorang pejabat militer Irak di Komando Operasi Angkatan Darat di Anbar barat mengatakan, belum ada arahan yang datang dari Bagdad terkait pelonggaran tindakan keamanan dan militer yang diambil di wilayah perbatasan dengan Suriah, yang sedang dilanda adu serangan rudal Israel dan kelompok milisi di wilayah tersebut.

Baca juga: Gencatan Senjata di Lebanon, Kebengisan Israel Pindah ke Suriah, Perang Lawan Hizbullah Tak Berakhir

Dia menegaskan, melalui panggilan telepon, “Pesawat Amerika yang ditujukan untuk tujuan pengawasan dan telah berlangsung selama beberapa minggu masih berada di langit wilayah tersebut.”

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan