Jumat, 12 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Suara Tembakan Masih Terdengar di Beirut Padahal Gencatan Senjata Israel-Hizbullah Sudah Berlaku

Meski gencatan senjata antara Hizbullah Lebanon dengan Israel sudah berlaku, tetapi suara tembakan masih terus terdengar di Beirut.

AFP
Pengendara melewati bangunan yang hancur di pinggiran selatan Beirut pada 27 November 2024, setelah gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah mulai berlaku. Gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah di Lebanon berlangsung setelah lebih dari setahun pertempuran yang telah menewaskan ribuan orang, sementara orang-orang yang mengungsi kembali ke rumah mereka di selatan, meskipun ada peringatan dari kedua belah pihak. AFP 

Dikutip dari Reuters, keluarga-keluarga lain terlihat kembali ke pinggiran selatan Beirut yang dibom, sambil membawa bendera Hizbullah.

Seorang pejabat senior AS, yang memberikan keterangan kepada wartawan dengan syarat anonim, mengatakan AS dan Prancis akan bergabung dengan mekanisme bersama pasukan penjaga perdamaian UNIFIL yang akan bekerja sama dengan tentara Lebanon untuk mencegah potensi pelanggaran gencatan senjata.

Pasukan tempur AS tidak akan dikerahkan, kata pejabat tersebut.

Baca juga: Takut Diserang Hizbullah Lagi, Pemukim Israel Utara Tak Yakin Aman meski Gencatan Senjata

Pada jam-jam menjelang gencatan senjata, permusuhan berkecamuk saat Israel meningkatkan kampanye serangan udaranya di Beirut dan wilayah lain di Lebanon, dengan otoritas kesehatan melaporkan sedikitnya 18 orang tewas.

Militer Israel mengatakan serangan itu menyerang "komponen manajemen dan sistem keuangan Hizbullah" termasuk kantor penukaran uang.

Hizbullah juga terus melancarkan serangan roket ke Israel pada jam-jam terakhir.

Angkatan udara Israel mencegat tiga peluncuran dari wilayah Lebanon, kata militer, dalam rentetan serangan rudal besar-besaran pada Selasa malam yang menyebabkan alarm peringatan di sekitar 115 permukiman.

Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh TV Channel 12 Israel menemukan bahwa 37 persen warga Israel mendukung gencatan senjata, dibandingkan dengan 32 persen yang menentang.

Baca juga: Reaksi Pemimpin Dunia soal Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hizbullah di Lebanon

Para penentang kesepakatan di Israel, termasuk para pemimpin oposisi dan kepala kota dekat perbatasan Israel dengan Lebanon, yang menginginkan zona penyangga yang bebas penduduk di sisi perbatasan Lebanon.

Baik pemerintah Lebanon maupun Hizbullah bersikeras bahwa kembalinya warga sipil yang mengungsi ke Lebanon selatan merupakan prinsip utama gencatan senjata.

Menteri Keamanan Israel Itamar Ben-Gvir mengatakan bahwa perjanjian tersebut tidak menjamin kembalinya warga Israel ke rumah mereka di utara negara itu.

Ben-Gvir menambahkan, tentara Lebanon tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi Hizbullah.

"Untuk meninggalkan Lebanon, kami harus memiliki sabuk pengaman kami sendiri," kata Ben-Gvir.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan