Selasa, 12 Agustus 2025

Konflik Korea

Yoon Suk Yeol Resmi Dimakzulkan, PM Korsel Maju Jadi Presiden Sementara

Presiden Yoon Suk Yeol resmi di copot dari jabatannya sebagai presiden Korsel, setelah 204 anggota memilih untuk memakzulkan presiden.

AFP/PHILIP FONG
Presiden Yoon Suk Yeol dimakzulkan, di copot dari jabatannya sebagai presiden Korsel setelah 204 anggota memilih untuk memakzulkan presiden. Untuk mengisi kekosongan kepemimpinan, nantinya Perdana Menteri Han Duck-soo otomatis akan mengambil alih tugas Yoon sebagai presiden sementara. 

Ia juga meminta para pejabat ekonomi untuk mengerahkan semua langkah yang tersedia guna mencegah ketidakstabilan di pasar keuangan.

Serta bekerja sama dengan organisasi internasional dan lembaga pemeringkat kredit untuk mengomunikasikan upaya pemerintah dalam menstabilkan ekonomi.

"Pemerintah akan mendedikasikan semua upayanya untuk memastikan stabilitas awal urusan negara, semata-mata sesuai dengan kehendak rakyat," kata Han yang dikutip oleh kantor berita Korean Times.

Ribuan Warga Geruduk Rumah Presiden

Adapun pemakzulan dilakukan setelah ribuan demonstran menyerukan pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol.

Menurut laporan Korea Herald, demonstran yang terdiri dari anggota serikat buruh Korea Confederation of Trade Unions (KCTU) dan kelompok sipil liberal ini memulai aksi mereka di dekat Seoul Plaza sebelum melanjutkan march menuju pintu masuk kediaman presiden di Hannam-dong.

Di sepanjang jalan, para demonstran meneriakkan slogan-slogan seperti "Tangkap pemimpin pemberontakan Yoon Suk Yeol".

Baca juga: Presiden Korsel Yoon Hadapi Upaya Pemakzulan Kedua

Menariknya, demo di Korea Selatan menjadi perhatian seluruh dunia ini lantaran tidak anarkis dan berlangsung tertib.

Bahkan, ada beberapa momen unik mulai dari membawa lightstick fandom K-Pop, noraebang hingga bawa poster.

Selain itu, ada lagu terbaru AESPA, girl grup idol dari SM Entertainment dengan judul "Whiplash" turut memanasi jalan yang penuh dengan pendemo.

Desakan tersebut yang kemudian membuat Majelis Nasional unikameral menggelar pemungutan suara untuk memakzulkan Yoon.

Kendati Partai Kekuatan Rakyat (PPP) konservatif pimpinan Yoon memboikot pemungutan suara pemakzulan, namun hal tersebut tak membuat pemakzulan gagal dilakukan.

Jajak pendapat menunjukkan bahwa 75 persen orang sekarang mendukung pemakzulan Yoon dari kursi pemerintahan Presiden.

(Tribunnews.com/Namira Yunia)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan