Sabtu, 23 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Ancam Pembalasan setelah Jatuhkan 8 Rudal ATACMS Ukraina

Rusia berjanji akan membalas setelah mengklaim bahwa mereka berhasil menembak jatuh delapan rudal ATACMS yang dipasok Amerika Serikat (AS).

Euronews
Serangan rudal ATACMS Ukraina ke Rusia. Rusia berjanji akan membalas setelah mengklaim bahwa mereka berhasil menembak jatuh delapan rudal ATACMS yang dipasok Amerika Serikat (AS). 

TRIBUNNEWS.COM - Rusia berjanji akan membalas setelah mengklaim bahwa mereka berhasil menembak jatuh delapan rudal ATACMS yang dipasok Amerika Serikat (AS).

Kedelapan rudal ATACMS tersebut ditembakkan oleh Ukraina ke wilayah perbatasan Belgorod.

Pada Jumat (3/1/2025), Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan bahwa serangan rudal dilakukan dari wilayah Ukraina.

"Serangan tersebut menargetkan wilayah Belgorod menggunakan rudal taktis operasional ATACMS buatan AS," kata Kementerian.

“Tindakan rezim Kyiv ini, yang didukung oleh kurator Barat, akan dibalas dengan pembalasan," ujar Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya.

Mereka juga menambahkan bahwa seluruh rudal yang ditembakkan Ukraina telah berhasil dijatuhkan oleh sistem pertahanan udara Rusia.

Pihak berwenang Ukraina belum memberikan tanggapan terhadap klaim ini, Al Jazeera melaporkan.

Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) diketahui memiliki jangkauan hingga 300 kilometer.

ATACMS pertama kali dikembangkan pada tahun 1980-an.

Dukungan Tanpa Henti AS kepada Ukraina

Presiden AS, Joe Biden, yang akan segera lengser, sebelumnya memberikan izin bagi Kyiv untuk menggunakan senjata jarak jauh tersebut untuk melawan Rusia.

Baca juga: Tak Bisa Terus Andalkan ATACMS , Kiev Akan Miliki Rudal Rakyat Penghancur Moskow

Keputusan ini dianggap sebagai eskalasi serius dari konflik yang telah berlangsung hampir tiga tahun.

Kremlin mengecam keras keputusan Biden itu.

Dalam perkembangan terbaru, Juru bicara Gedung Putih, John Kirby mengungkapkan Biden diperkirakan akan mengumumkan bantuan keamanan tambahan untuk Ukraina dalam beberapa hari mendatang.

Sementara itu, Presiden terpilih AS, Donald Trump, dalam wawancara bulan lalu menyatakan bahwa ia “sangat keras" menentang penggunaan senjata oleh Ukraina.

Menurut Trump tindakan itu makin “meningkatkan" ketegangan dalam konflik ini.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan