Jumat, 12 September 2025

Gempa Bumi di Tibet

9 Fakta Gempa Tibet, Penyelamatan Terhambat oleh Suhu Ekstrem Capai -16 Derajat Celsius

Gempa M 7,1 guncang Tibet, tewaskan 126 orang dan lukai 188 lainnya. Suhu ekstrem -16°C hambat penyelamatan, dengan ribuan bangunan runtuh.

X/Twitter
Operasi penyelamatan korban gempa bumi di Tibet sedang berlangsung pada Selasa (7/1/2025). Gempa M 7,1 guncang Tibet, tewaskan 126 orang dan lukai 188 lainnya. Suhu ekstrem -16°C hambat penyelamatan, dengan ribuan bangunan runtuh. 9 Fakta Gempa Tibet, Penyelamatan Terhambat oleh Suhu Ektrem yang Capai -16 Derajat Celsius 

Namun, para ahli meyakini kemungkinan gempa berkekuatan besar berikutnya kekuatannya lebih rendah.

Peneliti di Pusat Jaringan Gempa Bumi China, Jiang Haikun, mengatakan kepada CCTV bahwa setelah gempa besar terjadi, akan ada proses pelemahan aktivitas seismik secara bertahap.

Meskipun gempa susulan masih mungkin terjadi, Jiang mengatakan, "kemungkinan gempa berkekuatan besar terjadi sangat rendah".

5. Kesaksian Warga

Seorang penghuni hotel di Shigatse menyatakan tempat tidurnya seperti terangkat karena getaran hebat, Fengmian News melaporkan.

Banyak warga berlari ke jalan untuk menyelamatkan diri.

Salah satu warga, Sangji Dangzhiyang, melaporkan bahwa banyak bangunan, termasuk supermarketnya, mengalami kerusakan parah.

6. Lokasi Terdampak Lain

Getaran gempa dirasakan di Nepal, Bhutan, dan India, BBC Newsday melaporkan.

Namun, tidak ada laporan korban jiwa atau kerusakan besar di negara-negara tersebut.

Baca juga: Tantangan Cuaca Tak Surutkan Pencarian Korban Gempa Tibet hingga Larut Malam

7. Wilayah Rentan Gempa

Tibet sering mengalami gempa bumi karena berada di garis patahan utama antara lempeng tektonik India dan Eurasia.

8. Konteks Sejarah

Pada 2015, gempa berkekuatan 7,8 di Nepal yang berada di kawasan serupa menewaskan hampir 9.000 orang, BBC Nepali melaporkan.

9. Lokasi Strategis dan Keagamaan

Shigatse adalah kota suci di Tibet dan rumah bagi Panchen Lama, tokoh utama agama Buddha Tibet setelah Dalai Lama.

Gempa ini menjadi salah satu yang paling mematikan di China dalam beberapa tahun terakhir.

Upaya penyelamatan dan pemulihan masih terus berlangsung, sementara dunia turut berduka atas tragedi ini.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan