Kamis, 11 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Jasad Yahya Sinwar Tak Akan Diserahkan saat Gencatan Senjata, Israel: Tak Akan Terjadi, Titik!

Israel menolak menyerahkan jenazah eks Kepala Biro Politik Hamas Yahya Sinwar kepada Hamas sebagai bagian dari gencatan senjata

Penulis: Febri Prasetyo
EPA/Aljazeera
Yahya Sinwar (kanan) bersama Ismail Haniyeh. 

TRIBUNNEWS.COM - Israel dilaporkan menolak menyerahkan jenazah eks Kepala Biro Politik Hamas, Yahya Sinwar, kepada Hamas.

Al Hadath menyebut Hamas telah meminta diserahkannya jasad Sinwar sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dengan Israel.

"Israel tak akan menyerahkan jasad Yahya Sinwar sebagai bagian dari kesepakatan," kata seorang pejabat srael dikutip dari Jerusalem Post.

"Itu tak tak akan terjadi, titik."

Sinwar dibunuh oleh tentara Israel di Kota Rafah, Gaza selatan, pada bulan Oktober 2024.

Sementara itu, pejabat Israel lainnya telah mengungkapkan rincian gencatan senjata Israel-Hamas kepada wartawan.

Pada tahap pertama gencatan senjata akan ada 33 warga Israel yang dibebaskan Hamas. Mereka adalah anak-anak, wanita (termasuk tentara wanita), pria berusia di atas 50 tahun, orang yang terluka, dan orang sakit.

Pada hari ke-16 setelah gencatan itu berlaku, tahap kedua akan dimulai. Pada periode itu tentara laki-laki dan pria usia militer akan dibebaskan. Jasad sandera yang meninggal akan dikembalikan.

Lain daripada itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan menarik diri. Namun, IDF tetap akan berada di perbatasan untuk menjaga perbatasan kota-kota Israel.

Ada pula pengaturan keamanan di Koridor Philadelphi yang berbatasan dengan Mesir. Tentara Israel akan mundur dari sana beberapa hari setelah gencatan disepakati.

IDF juga bakal mundur dari Koridor Philadelphi yang berada di Gaza tengah.

Koridor Philadelphia yang memisahkan antara wilayah Mesir dengan wilayah Rafah di Gaza,
Koridor Philadelphia yang memisahkan antara wilayah Mesir dengan wilayah Rafah di Gaza, (Khaberni)

Baca juga: Kena Bom Sendiri, 5 Tentara Israel Tewas di Gaza dalam Sehari, Beit Hanoun Jadi Momok bagi IDF

Warga Gaza yang tak bersenjata akan diizinkan kembali. Ada ada mekanisme untuk memastikan tidak ada senjata yang dibawa.

Menurut pejabat Israel itu, militan Palestina yang didakwa melakukan pembunuhan atau serangan mematikan juga akan dibebaskan. Namun, jumlahnya akan bergantung pada jumlah sandera yang masih hidup.

Di sisi lain, para militan yang ikut ambil bagian dalam serangan ke Israel tanggal 7 Oktober 2023 tidak akan dibebaskan.

Laporan menyebut ada sekitar 150 hingga 200 "pembunuh" yang akan dibebaskan. Mereka tidak diizinkan kembali Tepi Barat. Mereka akan perrgi ke Gaza dan barangkali ke Mesir, Turki, dan Qatar.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan