Sabtu, 20 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Bebaskan 4 Sandera Israel, Hamas: Hari Ini Kami Paksa Penjajah Buka Sel Mereka untuk Tahanan Heroik

Hamas menyatakan,  telah merawat para sandera secara baik sesuai perintah agama dalam etika perang. Hamas menyatakan berhasil memaksa Israel kalah

khaberni/tangkap layar
Personel Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan Hamas, dikerahkan ke alun-alun Kota Gaza yang dikenal dengan nama Palestine Square, di Gaza Tengah, dalam proses pembebasan empat sandera perempuan Israel berstatus tentara, Sabtu (25/1/2025).
khaberni/tangkap layar
Empat sandera Israel yang dibebaskan Hamas dalam gelombang kedua pertukaran sandera dan tahanan tahap pertama, di alun-alun Gaza, Sabtu (25/1/2025).
RNTV/TangkapLayar
Senyum mengembang dari empat perempuan sandera Israel yang dibebaskan Hamas dalam pertukaran tahanan demi gencatan senjata dengan Israel di alun-alun Kota Gaza, Sabtu (25/1/2025).
RNTV/TangkapLayar
Suasana meriah di alun-alun Kota Gaza, Sabtu (25/1/2025) yang menjadi lokasi pembebasan empat sandera perempuan Israel.

Radio Tentara Israel juga melaporkan bahwa keluarga dari empat tahanan wanita menuju ke daerah Ra'im di Jalur Gaza untuk persiapan pertemuan mereka.

Prosedurnya, setelah dibebaskan Hamas, para sandera perempuan Israel ini dibawa Palang Merah Internasional ke titik lokasi pasukan Israel.

Sandera-sandera ini kemudian akan diangkut menggunakan helikopter ke wilayah pendudukan Israel untuk menjalani pemeriksaan medis dan bertemu keluarga mereka di Israel.

Suasana meriah di alun-alun Kota Gaza, Sabtu (25/1/2025) yang menjadi lokasi pembebasan empat sandera perempuan Israel.
Suasana meriah di alun-alun Kota Gaza, Sabtu (25/1/2025) yang menjadi lokasi pembebasan empat sandera perempuan Israel. (RNTV/TangkapLayar)

Pernyataan Hamas: Kami Paksa Penjajah Buka Sel Mereka

Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengeluarkan pernyataan

Setelah kesepakatan pertukaran tahanan tahap kedua dengan pembebasan empat sandera perempuan Israel tersebut, Hamas lalu mengeluarkan pernyataan.

Hamas menyatakan,  telah merawat para sandera secara baik sesuai perintah agama dalam etika perang.

Gerakan Palestina itu juga menekankan keberhasilannya memaksa Israel untuk membuka jeruji besinya dan membebaskan orang-orang Palestina yang selama ini mereka tahan.

Hamas menyebut, orang-orang Palestina yang ditahan di penjara Israel sebagai sosok-sosok heroik yang berjuang demi negara mereka yang bebas dan merdeka dari pendudukan dan penjajahan Israel. 

Baca juga: Eks-Intelijen Israel: Hamas Adalah Bunglon dengan Taktik Kreatif untuk Memanen Persenjataan IDF

Personel Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan Hamas, dikerahkan ke alun-alun Kota Gaza yang dikenal dengan nama Palestine Square, di Gaza Tengah, dalam proses pembebasan empat sandera perempuan Israel berstatus tentara, Sabtu (25/1/2025).
Personel Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan Hamas, dikerahkan ke alun-alun Kota Gaza yang dikenal dengan nama Palestine Square, di Gaza Tengah, dalam proses pembebasan empat sandera perempuan Israel berstatus tentara, Sabtu (25/1/2025). (khaberni/tangkap layar)

Berikut pernyataan lengkap Hamas tersebut:

"Kelompok baru tahanan heroik kita (Palestina) di penjara pendudukan (Israel), yang menjalani hukuman seumur hidup dan hukuman berat, hari ini melihat titik terang sebagai hasil dari perjuangan Banjir Al-Aqsa (yang berujung kesepakatan pertukaran sandera dan tahanan) .

Hari ini kami memaksa penjajah kriminal untuk membuka pintu selnya bagi para tahanan heroik kami.

Dan ini adalah janji kami kepada mereka (Rakyat Palestina) akan kebebasan, dan kepada rakyat kami untuk terus berjalan bersama di jalur kemerdekaan dan penentuan nasib sendiri.

Terlepas dari agresi brutal dan belum pernah terjadi sebelumnya yang secara brutal menargetkan setiap inci Gaza, kami melindungi tahanan musuh, dengan mematuhi moral dan adat istiadat kami, pada saat musuh kriminal berusaha menyingkirkan mereka dan mengejar mereka dengan penargetan dan pemboman.

Ini adalah salah satu hari abadi rakyat Palestina, di mana mereka mewujudkan jalan dan pilihan mereka, dan menegaskan kesatuan mereka dalam perlawanan, dan desakan mereka untuk terus berada di jalur kebanggaan dan martabat, dan mencapai tujuan sah kebebasan dan kemerdekaan, mendirikan negara merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya."

 

 

(oln/khbrn/*)

 
 

 
 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan