Jumat, 12 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pejabat Israel: Tahap Dua Pertukaran Sandera dengan Hamas Potensial Gagal Sebelum Dimulai

Potensi gagalnya pelaksanaan tahap dua pertukaran sandera dengan Hamas itu disebutkan karena Israel sengaja menyembunyikan rincian pertukaran

RNTV/TangkapLayar
TERSENYUM MELAMBAI - Tangkapan layar RNTV yang menunjukkan senyum mengembang dari empat perempuan sandera Israel yang dibebaskan Hamas. Pelaksanaan pertukaran tahanan demi gencatan senjata dengan Israel itu terjadi di alun-alun Kota Gaza, Sabtu (25/1/2025). 

Keluarga mereka merayakan dengan sukacita dan lega saat melihat putri mereka masih hidup.

"Perasaan lega dan bahagia menyelimuti kami setelah 477 hari penantian yang panjang dan tak tertahankan," kata keluarga Albag, dikutip dari Middle East Eye.

"Kami akhirnya bisa melihat Liri, memeluknya, dan tahu bahwa dia bersama kami, di tempat yang aman, dikelilingi oleh kasih sayang keluarga," lanjutnya.

Namun, adegan pelepasan tersebut juga disambut dengan kemarahan dan kritik oleh banyak orang di Israel.

Kemarahan tersebut muncul ketika keempat sandera yang mengenakan pakaian bergaya militer, dikawal ke podium di Kota Gaza, di mana mereka berdiri di hadapan kerumunan besar warga Palestina dan dikelilingi oleh puluhan pejuang Hamas.

Para tawanan melambaikan tangan dan tersenyum sebelum dibawa pergi dan diangkut dengan kendaraan Palang Merah ke Israel.

"Hamas mencoba mempermalukan mereka, tetapi mereka naik panggung di depan kerumunan yang penuh kebencian dengan kepala tegak, punggung tegak, dan senyum. Inilah kemenangan kita yang sesungguhnya," kata koresponden politik senior untuk Channel 12, Daphna Liel.

Para politisi juga menganggap proses pembebasan itu sebagai upaya Hamas untuk mempermalukan Israel.

"Mereka mengira itu akan menjadi pertunjukan yang memalukan, tetapi para pahlawan wanita kita menunjukkan gambaran kemenangan semangat Israel," kata politisi Partai Buruh kiri-tengah, Naama Lazimi.

Baca juga: Hamas: 25 dari 33 Tahanan Israel Masih Hidup, 8 Jenazah Akan Diserahkan di Akhir Tahap Pertama

Ada pula pihak-pihak di Israel yang ingin menuntut Hamas atas apa yang mereka anggap sebagai penghinaan terhadap perempuan Israel yang dibebaskan dan negara Israel.

Shai Golden, seorang jurnalis dan presenter di Channel 13, mengusulkan sebuah peta jalan untuk hari berikutnya setelah pembebasan semua tawanan.

Golden mengatakan Hamas ingin menunjukkan kepada dunia kekuatan mereka setelah 15 bulan perang, seraya menambahkan bahwa militer Israel harus "kembali ke Gaza dan mengakhiri binatang buas yang gila ini. Selama diperlukan".

"Ini masalah sederhana, masalah eksistensial dan kelangsungan hidup, untuk melenyapkan orang Amalek gila ini dari muka bumi," kata Golden.

"Kami akan melawan dan memburu mereka selamanya. Sampai tidak ada satu pun dari mereka yang tersisa."

"Ini adalah keharusan nasional. Ini adalah perintah Yahudi. Ini adalah perintah Israel. Ini adalah perintah bersejarah," lanjutnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan