Senin, 18 Agustus 2025

Gunakan WhatsApp, Banyak Jurnalis Jadi Target Serangan Spyware Israel, Ini Modusnya

Sejumlah jurnalis dan anggota LSM pengguna aplikasi perpesanan WhatsApp diduga ditargetkan oleh perusahaan spyware Israel bernama Paragon Solutions.

|
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Nuryanti
Freepik/storyset
APLIKASI PERPESANAN WHATSAPP - Ilustrasi aplikasi WhatsApp yang diambil dari Freepik tanggal 1 Februari 2025. Sejumlah jurnalis dan anggota LSM pengguna aplikasi perpesanan WhatsApp diduga ditargetkan oleh perusahaan spyware Israel yang bernama Paragon Solutions. 

TRIBUNNEWS.COM – Sejumlah jurnalis dan anggota LSM pengguna aplikasi perpesanan WhatsApp diduga ditargetkan oleh perusahaan spyware Israel yang bernama Paragon Solutions.

Spyware adalah program yang mengintai atau memata-matai pengguna komputer atau ponsel.

Juru bicara WhatsApp mengatakan ada sekitar 90 pengguna aplikasi itu yang menjadi target serangan spyware.

“[Target ada di] lebih dari dua puluh negara, terutama di Eropa,” kata jubir itu kepada NBC News.

Dia berujar Paragon Solutions menggunakan vektor, suatu metode ilegal untuk mengakses jaringan dan menargetkan para pengguna WhatsApp.

“Vektor itu melibatkan penggunaan grup dan mengirimkan berkas PDF berbahaya.”

Para pengguna WhatsApp akan dimasukkan ke dalam grup tanpa seizin mereka. Berkas PDF berbahaya yang berisi malware kemudian dikirimkan kepada mereka.

Meski demikian, jubir itu mengklaim pihaknya sudah berhasil menghalangi penggunaan vektor itu.

WhatsApp telah mengirimkan surat somasi kepada Paragon Solutions setelah serangan spyware itu terjadi.

Pengguna yang diduga menjadi korban telah mendapat pemberitahuan lewat chat. Mereka juga diberi tahu cara melindungi diri dari spyware.

Di sisi lain, Paragon Solutions belum buka suara mengenai dugaan kampanye spyware.

The Guardian menyebut Paragon juga memiliki kantor di Virginia, AS. Pada bulan Oktober 2024 perusahaan itu diperiksa setelah dilaporkan terlibat dalam kontrak senilai $2 juta dengan Divisi Keamanan Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai AS.

Baca juga: Diam-diam, 4 Perusahaan Israel Jual Teknologi Spyware dan Pengawasan Siber ke Indonesia

“Para penyerang mencari celah keamanan di aplikasi atau sistem operasi ponsel atau berusaha menipu pengguna untuk mengklik tautan berbahaya atau mengunduh malware, semuanya untuk mendapatkan akses tak berizin yang bisa merusak ponsel kalian, mencuri informasi kalian, dan berisiko bagi privasi dan keamanan kalian,” demikian keterangan WhatsApp tentang spyware itu.

Salah satu yang menjadi korban adalah Francesco Cancelatto, seorang pemimpin redaksi surat kabar Italia bernama Fanpage. Dia mengaku ditargetkan.

Jubir WhatsApp mengatakan tim keamanan WhatsApp dan Citizen Lab (lab keamanan di Universitas Toronto) membantu melacak spyware itu.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan