Konflik Palestina Vs Israel
Hamas Angkat Senjata Demi Gaza Vs Trump, Netanyahu Tuduh Mesir Biang Kerok, Turki Sebut Perang Besar
Hamas siap angkat senjata pertahankan Gaza jika diganggu AS, Israel dan Donald Trump, tuduhan Netanyahu ke Mesir sebagai biang kerok gagalnya relokasi
Penulis:
Facundo Chrysnha Pradipha
Editor:
Bobby Wiratama
Trump awalnya memicu kegemparan minggu lalu dengan menyarankan agar warga Palestina di Gaza dipindahkan ke Yordania dan Mesir, menyebut daerah kantong itu sebagai "lokasi pembongkaran" setelah perang Israel selama 15 bulan, yang telah menelan lebih dari 47.000 korban jiwa.
Gencatan senjata yang berlaku pada 19 Januari saat ini sedang berlangsung.
Namun usulannya ditolak keras oleh Amman dan Kairo.
Turki dan Negara-negara Arab Jaga Yerusalem

Turki bekerja sama erat dengan negara-negara Arab, terutama Palestina dan Yordania untuk melindungi identitas Yerusalem, kata diplomat tinggi Turki.
“Yerusalem merupakan simbol penting masalah Palestina,” kata Menteri Luar Negeri Hakan Fidan dalam wawancara dengan Palestine TV pada akhir pekan.
Fidan mengingatkan kembali pentingnya Yerusalem bagi seluruh umat Muslim di dunia dan menggarisbawahi mereka tidak akan pernah menerima upaya untuk merusak identitas Islam kota tersebut dengan cara meyahudisasikannya, hurriyetdailynews memberitakan.
Menekankan bahwa Turki bekerja sama erat dengan Yordania dalam masalah ini, Fidan membuat pernyataan.
“Kami mendukung sikap Yordania dalam masalah ini. Kami memiliki kerja sama yang erat dan serius dengan negara-negara Islam. Namun sayangnya, Israel terus mengambil langkah-langkah provokatif di Yerusalem.”
Mengenai pertanyaan tentang hubungan dengan Palestina, menteri tersebut mengingat kunjungan Presiden Palestina Mahmoud Abbas ke Ankara tahun lalu di mana ia menyampaikan pidato di hadapan Parlemen Turki sebagai pemimpin Palestina bersatu.
"Kami akan mengadakan pembicaraan baru dalam beberapa hari mendatang. Dukungan kami untuk Palestina akan terus berlanjut tanpa henti," katanya, seraya menambahkan bahwa ia berencana untuk mengunjungi Palestina jika situasinya memungkinkan.
“Kita akan menghadapi perang yang lebih besar lagi jika solusi yang langgeng tidak ditemukan [untuk masalah Palestina]. Kami telah menggarisbawahi perlunya solusi dua negara tepat setelah perang meletus [antara Israel dan Hamas] sehingga kita tidak akan pernah menghadapi perang seperti itu lagi. Kita harus menemukan solusi politik untuk masalah ini,” kata Fidan, mengkritik rencana untuk mengusir warga Palestina dari wilayah mereka.
Fidan menekankan bahwa sudah saatnya bagi Israel dan Palestina untuk membuat perjanjian yang langgeng, dengan mengatakan, “Pada saat masyarakat regional, dunia Islam, dunia Arab mendukung solusi dua negara dan siap untuk mengakui dan bekerja sama dengan Israel, hal ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.”
Namun, pemerintah Israel saat ini mendukung perluasan wilayahnya dan tidak ada seorang pun yang dapat menentangnya karena dukungan Amerika Serikat yang terus-menerus dan tak tergoyahkan, kata Fidan.
“Namun rakyat Palestina harus tetap berharap. Bukan hanya dunia Arab dan Islam, tetapi seluruh dunia mendukung Palestina. Semua orang menentang penindasan ini. Dunia bersatu dalam masalah Palestina,” ungkapnya.
(Tribunnews.com/ Chrysnha)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.