Sabtu, 13 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Angkat Senjata Demi Gaza Vs Trump, Netanyahu Tuduh Mesir Biang Kerok, Turki Sebut Perang Besar

Hamas siap angkat senjata pertahankan Gaza jika diganggu AS, Israel dan Donald Trump, tuduhan Netanyahu ke Mesir sebagai biang kerok gagalnya relokasi

|
Telegram Brigade Al-Qassam
PASUKAN HAMAS BERSIAP - Foto ini diambil pada Jumat (31/1/2025) dari publikasi resmi Telegram Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) pada Kamis (30/1/2025), menunjukkan anggota Brigade Al-Qassam membawa bendera Palestina sedang berpatroli selama pertukaran tahanan ketiga di Jalur Gaza pada Kamis (30/1/2025). Hamas siap angkat senjata pertahankan Gaza jika diganggu AS, Israel dan Donald Trump, tuduhan Netanyahu ke Mesir sebagai biang kerok gagalnya relokasi Palestina sementara Turki singgung perang besar 

TRIBUNNEWS.COM - Ketika Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sekali lagi bersikeras membeli tanah Gaza, Hamas mengecam pernyataannya dan mengatakan daerah kantong itu tidak untuk dijual.

Palestina tidak akan membiarkan tanah mereka diperdagangkan, kata kelompok itu, mengecam pernyataan yang disebut tidak masuk akal itu.

Pernyataan baru Trump menuai kecaman luas dari negara-negara Arab dan memunculkan kekhawatiran mengenai meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut.

Reuters mengutip pernyataan presiden AS yang mengatakan berkomitmen membeli dan memiliki Gaza.

“Saya berkomitmen untuk membeli dan memiliki Gaza. Kami mungkin akan memberikannya kepada negara-negara lain di Timur Tengah untuk membangun beberapa bagiannya, orang lain mungkin melakukannya, melalui dukungan kami. Namun, kami berkomitmen untuk memilikinya, mengambilnya, dan memastikan bahwa Hamas tidak akan mundur.”

Ia juga mengatakan AS terbuka terhadap imigrasi sejumlah warga Palestina sesuai permintaan mereka berdasarkan kasus per kasus.

Namun seorang anggota biro politik Hamas, Ezaat El Rashq, mengecam pernyataan Trump tentang kepemilikan Gaza.

“Gaza bukanlah properti yang bisa dijual dan dibeli. Itu adalah bagian integral dari tanah Palestina dan rencana relokasi warga Palestina akan gagal.”

Sebelum ini, Trump mengungkap rencananya untuk membeli tanah dan merelokasi warga Palestina seiring kunjungan Perdana Menteri Israel Netanyahu ke AS baru-baru ini.

Dalam sambutannya, pemimpin Israel yang berkunjung mengatakan bahwa rakyat Palestina harus dipindahkan ke Arab Saudi.

Namun menteri luar negeri beberapa negara Arab, seperti Qatar, Mesir, Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, Yordania dan Palestina memperingatkan dalam pernyataan bersama bahwa langkah seperti itu akan mengganggu stabilitas kawasan dan membuka jalan bagi perang baru.

Baca juga: UEA Ngamuk Netanyahu Provokasi Saudi Dirikan Palestina di Tanah Suci, Iran Gelar Rapat Darurat OKI

Arab Saudi dan Qatar mengecam pernyataan Netanyahu, dengan mengatakan warga Palestina di Gaza bukanlah migran.

Mereka meminta Israel mengosongkan tanah mereka, dengan menyebut rencana relokasi itu sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional.

Netanyahu Tuduh Mesir Biang Kerok

Benjamin Netanyahu menuduh Mesir mencegah warga Palestina meninggalkan Gaza.

Dalam wawancara dengan lembaga penyiaran AS Fox News yang disiarkan antara Sabtu dan Minggu malam, Netanyahu menyebut warga Palestina ingin meninggalkan daerah kantong tersebut.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan