Konflik Palestina Vs Israel
Menlu AS Marco Rubio Tiba di Israel Bersama Kiriman Bom, dengan Berat Masing-masing Hampir Satu Ton
Marco Rubio berada di Israel untuk membahas gencatan senjata di Gaza dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Bersama kiriman bom seberat 2.000 pon
Editor:
Muhammad Barir
Marco Rubio juga mengatakan pada hari Minggu bahwa kelompok militan Palestina Hamas "harus disingkirkan" dan bahwa Iran adalah "sumber ketidakstabilan terbesar di kawasan tersebut."
Marco Rubio: 'Hamas harus 'diberantas'
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio telah menyatakan dukungan penuh Washington terhadap tujuan perang Israel di Jalur Gaza dengan menegaskan bahwa kelompok militan Palestina Hamas "harus diberantas."
Berbicara setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Minggu, pernyataan Rubio berisiko merusak perjanjian gencatan senjata yang rapuh, yang tahap pertama akan berakhir dalam waktu dua minggu.
"Selama Hamas masih berdiri sebagai kekuatan yang dapat memerintah, atau sebagai kekuatan yang dapat mengatur, atau sebagai kekuatan yang dapat mengancam dengan menggunakan kekerasan, perdamaian menjadi mustahil," katanya tentang Hamas, yang telah menegaskan kembali kendali atas Gaza sejak gencatan senjata mulai berlaku bulan lalu. "Mereka harus diberantas."
Rubio kemudian menuduh Iran memicu ketidakstabilan di kawasan melalui dukungannya terhadap kelompok militan seperti Hamas.
"Di balik setiap kelompok teroris, di balik setiap tindakan kekerasan, di balik setiap aktivitas yang mengganggu stabilitas, di balik segala hal yang mengancam perdamaian dan stabilitas bagi jutaan orang yang menyebut wilayah ini sebagai rumah, adalah Iran," katanya.
Rubio juga akan mengunjungi Uni Emirat Arab dan Arab Saudi sebagai bagian dari lawatannya ke kawasan tersebut.
Negosiator Israel akan menuju Kairo pada hari Senin
Tim negosiasi Israel akan melakukan perjalanan ke ibu kota Mesir, Kairo, pada hari Senin untuk membahas "pelaksanaan berkelanjutan" fase pertama kesepakatan gencatan senjata Gaza, kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengonfirmasi pada hari Minggu.
"Setelah rapat kabinet keamanan yang dijadwalkan besok, tim akan menerima arahan lebih lanjut untuk negosiasi Tahap II," demikian bunyi pernyataan tersebut.
SUMBER: DW
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.