Kamis, 21 Agustus 2025

Populer Internasional: Rusia Cetak Uang Tunai Suriah - Pesan Keras Al-Qassam saat Pertukaran Sandera

Berikut kompilasi berita populer Internasional, dari pesan Hamas saat pembebasan sandera hingga krisis uang tunai di Suriah.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: timtribunsolo
Tangkapan Layar YouTube Al Jazeera English
PEMBEBASAN SANDERA - Tangkapan Layar YouTube Al Jazeera English pada Minggu (16/2/2025), menunjukkan 3 Sandera Israel diserahkan kepada ICRC setelah dibebaskan oleh sayap militer kelompok Palestina sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dengan Israel pada Sabtu (15/2/2025). Berikut kompilasi berita populer Internasional, dari pesan Hamas saat pembebasan sandera hingga krisis uang tunai di Suriah. 

Spanduk tersebut juga menampilkan bendera negara-negara Arab, termasuk Palestina, Mesir, Yordania, Lebanon, Aljazair, dan Arab Saudi.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Beraninya Zelensky Tolak Trump soal Jatah Mineral, AS dan Rusia Berunding di Arab Saudi

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dalam pertemuan tertutup hari Rabu, menolak tawaran pemerintahan Trump untuk melepaskan setengah dari sumber daya mineral negara itu dengan imbalan dukungan AS.

Kesepakatan yang tidak biasa itu akan memberikan Amerika Serikat 50 persen saham di semua sumber daya mineral Ukraina, termasuk grafit, lithium, dan uranium, sebagai kompensasi atas dukungan masa lalu dan masa depan dalam upaya perang Kyiv melawan Rusia, menurut dua pejabat Eropa.

Seorang pejabat Ukraina dan seorang pakar energi yang diberi pengarahan tentang proposal tersebut mengatakan bahwa pemerintahan Trump juga mengupayakan sumber daya energi Ukraina.

Negosiasi terus berlanjut, menurut pejabat Ukraina lainnya, yang, seperti pejabat lainnya, berbicara dengan syarat anonim mengingat sensitivitas pembicaraan tersebut, seperti disebutkan Miami Herald.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Ramai-ramai Jaksa AS Mundur, Ogah Patuhi Perintah Trump untuk Setop Skandal Korupsi Walikota New York

Enam jaksa Amerika Serikat (AS) di New York dan Washington DC, memilih mengundurkan diri.

Pengunduran diri massal ini merupakan bentuk penolakan mereka untuk mematuhi perintah Presiden Donald Trump.

Pasalnya, mereka diminta untuk membatalkan kasus dugaan korupsi yang melibatkan Wali Kota New York, Eric Adams.

Baca juga: Pemecatan Massal Pegawai AS: Upaya Trump Hemat 50 Juta Dolar

Sejak awal menjabat, Trump memecat jaksa-jaksa yang menangani kasus hukum yang menyeret dirinya.

Selain itu, ia juga menuntut informasi mengenai ribuan agen FBI yang terlibat dalam penyelidikan serangan 6 Januari di Gedung Capitol AS.

Penjabat Jaksa AS untuk Distrik Selatan New York, Danielle Sassoon, mengundurkan diri melalui surat sepanjang delapan halaman.

Dalam suratnya, Sassoon menjelaskan pengacara Adams "berulang kali menyiratkan adanya quid pro quo" atau pertukaran, menawarkan bantuan kepada Trump dalam isu imigrasi jika kasus ini dihentikan.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan