Kamis, 28 Agustus 2025
Deutsche Welle

Cemas Saat Ajukan Cuti Kerja, Bolehkah Kantor Menolak?

Siapa sering ambil cuti tambahan saat ada jadwal long weekend atau tanggal merah lain? Apa kamu sering overthinking pengajuan cuti…

Deutsche Welle
Cemas Saat Ajukan Cuti Kerja, Bolehkah Kantor Menolak? 

Mengambil cuti kerja sangat penting untuk menjaga keseimbangan kehidupan kerja yang baik. Bisa untuk menambah hari liburan, atau hanya ingin rehat sejenak di rumah usai pekan kerja yang padat. Dan, banyak penelitian menyebut bahwa karyawan yang cukup istirahat lebih bahagia, lebih sehat, dan lebih produktif daripada mereka yang kelelahan dan terlalu banyak bekerja.

Banyak karyawan akhirnya mencoba mencari berbagai alasan agar bisa dapat izin untuk cuti. Suryani, seorang karyawan di bidang jasa kesehatan, mengaku bahwa saat mengambil cuti, dia harus menyebutkan ke mana dia akan berlibur.

"Iya, ditanya mau ngapain dan mau ke mana. Apalagi kalau cutinya agak panjang, sampai ditanya siapa yang gantiin terus nanti kalau ada masalah harus ke siapa follow up-nya," katanya kepada DW Indonesia.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Dia menyebutkan lokasi tempat cutinya kepada atasannya langsung, direktur, dan kepala HRD-nya. Hal ini dilakukannya lantaran dia menyadari bahwa cuti yang diambilnya cukup lama. Sesungguhnua, dia tak masalah sampai ada sebuah kejadian yang kurang menyenangkan terjadi.

"Usai cuti, tiba-tiba teman-teman saya di kantor menyapa dan bilang ‘enak ya habis jalan-jalan,' sampai minta oleh-oleh. Padahal saat itu saya enggak cerita ke mereka atau posting di sosmed, tapi sampai hampir sekantor tahu saya cuti ke mana."

Kejadian itu membuatnya harus memutar otak mencari alasan saat ingin cuti. Dia akan menjelaskan alasan cuti jika terpaksa dan disampaikan secara lisan dan ke HRD yang diserahkan lewat sistem hanya akan diberi keterangan singkat seperti "cuti tahunan" atau "hari raya."

Dia berpendapat karyawan tidak perlu memberi tahu tujuan cuti. Karena kadang memang cuti hanya buat istirahat."

Haryo Suryadi, seorang karyawan swasta di Jakarta juga beranggapan hal yang sama.

"Enggak perlu dikasih tahu, di form cuti paling nulis annual leave saja, enggak bilang lokasinya ke mana. Kepo banget," ucapnya sembari diiringi tawa.

Hanya saja dia memastikan sebelum cuti, sudah ada penyesuaian dan delegasi ke tim terlebih dulu.

Aturan cuti di Asia Tenggara

Stefani Rara, seorang pekerja media di Singapura, mengaku tak rumit untuk mengajukan cuti karena pengajuan cutinya dilakukan online.

"Pengalamanku di beberapa kantor itu aku punya jatah libur tahunan, jatah sakit, dan beberapa hari libur lain (pernikahan, kedukaan). Jadi, selama masih masuk di budget kita, enggak pernah ada pertanyaan," katanya kepada DW Indonesia.

Dia menyebut bahwa alurnya pun sederhana karena sudah ada HR portal yang bisa dipakai.

"Paling ngabarin ke immediate line manager supaya dia lihat. Kasih tahu tanggal.... Enggak ngabarin sih sebenarnya enggak apa-apa karena kan keliatan di sistem. Tapi ya, courtesy saja lah."

Halaman
12
Sumber: Deutsche Welle
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan