Konflik Rusia Vs Ukraina
Macron Jadi Penjamin, Beberkan Isi Pertemuan Darurat Dedengkot Uni Eropa soal Perdamaian Ukraina
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengikrarkan diri sebagai penjamin dalam pertemuan darurat dengan pemimpin Uni Eropa membahas perdamaian Ukraina
Penulis:
Facundo Chrysnha Pradipha
Editor:
Pravitri Retno W
"Pada akhirnya, kita harus menunggu hingga mencapai titik di mana pertemuan ini (dengan Rusia) menghasilkan sebuah perundingan nyata, dan kita belum sampai di sana" ungkap Rubio dalam acara "Meet the Press" di CBS.
"Akan tetapi, jika kesepakatan itu terjadi, Ukraina harus dilibatkan karena mereka negara yang diserang, dan Eropa harus dilibatkan karena mereka juga memberlakukan sanksi terhadap Putin dan Rusia," lanjut Rubio.
"Tapi terus terang, Kita belum sampai di tahapan sana," pungkas mantan senator Florida tersebut.
Sebelumnya pada hari Minggu, Reuters melaporkan pejabat AS telah memberikan kuesioner kepada pejabat Eropa, antara lain menanyakan berapa banyak pasukan yang dapat mereka sumbangkan untuk menegakkan kesepakatan damai antara Ukraina dan Rusia.
"Presiden Trump berbicara dengan Vladimir Putin minggu lalu, dan dalam percakapan itu, Vladimir Putin menyatakan minatnya pada perdamaian, dan presiden menyampaikan keinginannya untuk melihat konflik ini berakhir dengan cara yang tahan lama serta melindungi kedaulatan Ukraina," kata Rubio.
Baca juga: Donald Trump Targetkan Gencatan Senjata Rusia-Ukraina Sebelum Paskah 2025
"Sekarang, jelas itu harus diikuti dengan tindakan, jadi beberapa minggu dan hari ke depan akan menentukan apakah ini serius atau tidak. Pada akhirnya, satu panggilan telepon belum bisa menciptakan perdamaian." sambung Rubio
Rubio mengatkan, pertemuan di Arab Saudi bukanlah hal yang mendadakan karena dirinya sebelumnya sudah dijadwalkan untuk melakukan kunjungan resmi jauh hari sebelum dialog dengan Rusia diumumkan.
Ia juga mengaku, komposisi delegasi Rusia yang akan ditemuinya masih belum final.
Ketika ditanya apakah ia telah membahas pencabutan sanksi terhadap Rusia selama panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada hari Sabtu (15/2/2025), Rubio menolak memberikan konfirmasi.
Rubio hanya mengatakan, mereka tidak membahas detail pembicaraan apa pun untuk saat ini.
Di lain pihak, Moskow menyatakan, kedua belah pihak telah membahas penghapusan "hambatan sepihak" yang diberlakukan oleh pemerintahan AS sebelumnya dalam hubungan dengan Rusia.
Rubio mengatakan, ia memang membahas kondisi operasional "yang sulit" dari kedutaan AS di Moskow dengan Lavrov.
Jika ada kemajuan dalam upaya perdamaian di Ukraina, baik Rusia maupun AS membutuhkan kedutaan yang berfungsi dengan baik di negara masing-masing, tambahnya.
Kekhawatiran Uni Eropa

Prasangka buruk terhadap pertemuan antara AS dan Rusia ini secara terang-terangan disampaikan oleh sejumlah pemimpin di negara-negara Uni Eropa.
Hal ini terlihat dari upaya Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang menghelat KTT darurat Uni Eropa pada hari Senin (17/2/2025) terkait perang di Ukraina.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.