Konflik Rusia Vs Ukraina
Prediksi Kamala Harris tentang Donald Trump Menjadi Kenyataan?
Saat kampanye presiden 2024, Kamala Harris memprediksi hubungan antara Donald Trump dan Vladimir Putin, apakah sekarang terbukti?
Ketika ditanya apakah ia masih menyebut Zelensky sebagai diktator, Trump menegaskan bahwa ia tidak menggunakan istilah "diktator" dengan sembarangan.
Trump juga menyatakan keyakinannya bahwa Amerika Serikat mampu menyelesaikan konflik antarnegara ini.
Namun, sikap Trump yang terkesan tunduk kepada Rusia tidak mendapat respons positif dari masyarakat Amerika.
Warga Amerika menggunakan media sosial untuk menyuarakan ketidakpuasan mereka.
Banyak pengguna media sosial membagikan video Kamala Harris yang menegur Trump, yang kemudian menjadi tren meme.
Pengguna X, platform media sosial populer, membagikan klip viral tersebut sambil menambahkan komentar, "Dia (Harris) sudah memperingatkan kita."
Anggota Kongres: Amerika Serikat Menuju Perang Dunia III karena Trump Ingin Berteman dengan Putin
Amerika Serikat mungkin sedang berada di ambang Perang Dunia Ketiga karena Donald Trump ingin menjalin hubungan dekat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Hal ini disampaikan oleh seorang anggota parlemen AS, sebagaimana dilaporkan oleh Mirror.
Hubungan antara Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dan Trump semakin memburuk minggu lalu setelah Zelenskyy menyatakan bahwa Trump hidup dalam ruang disinformasi yang diciptakan oleh Rusia.
Menanggapi pernyataan tersebut, Trump menyebut Zelenskyy sebagai "diktator tanpa pemilu."
Baca juga: Mengapa Logam Tanah Jarang Menjadi Faktor Krusial dalam Upaya Mengakhiri Perang Rusia-Ukraina?
Dalam sebuah pidato yang disampaikan pada sidang Komite Pengawasan DPR baru-baru ini, Anggota DPR Jasmine Crockett (D-TX) memberikan peringatan keras:
"Fakta penting. Ini berpotensi menempatkan kita dalam krisis internasional."
"Kita mungkin sedang menuju perang dunia berikutnya karena kita memiliki seorang mantan Presiden yang ingin berteman dengan Putin dan akan melakukan apa saja untuk membuatnya senang, termasuk berbohong tentang siapa yang sebenarnya menjadi agresor."
Selama masa jabatan mantan Presiden Joe Biden, Amerika Serikat berperan aktif dalam mendukung Ukraina dengan menyediakan peralatan militer yang diperlukan untuk melawan invasi Rusia.
Selain itu, Biden juga menggunakan pengaruh politik AS untuk memperjuangkan Ukraina dan mengisolasi Rusia di panggung internasional.
Namun, di bawah pemerintahan Trump, Amerika Serikat mengubah arah kebijakannya.
Trump menjalin lebih banyak kontak dengan Rusia dan mendorong negosiasi damai yang, menurut beberapa pihak, mungkin akan lebih menguntungkan Rusia daripada pihak-pihak lain yang terlibat.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.