Rabu, 27 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Setuju Gencatan Senjata saat Ramadan-Paskah, Hamas Menolak Perpanjangan

Israel setuju dengan usulan AS soal gencatan senjata Ramadan-Paskah tapi Hamas menolak perpanjangan gencatan senjata. Apa alasannya?

Yedioth Ahronoth/IDF
BULDOSER ISRAEL - Foto yang diambil dari Yedioth Ahronoth tanggal 1 Maret 2025 memperlihatkan buldoser D9 milik Israel sedang dioperasikan di Jalur Gaza. Israel setuju dengan usulan AS soal gencatan senjata Ramadan-Paskah, tapi Hamas menolak perpanjangan gencatan senjata. 

TRIBUNNEWS.COM - Israel setuju dengan usulan utusan Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff, untuk memperpanjang gencatan senjata sementara di Gaza selama periode Ramadhan dan Paskah.

Hal ini diumumkan oleh kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Minggu (2/3), setelah tahap pertama gencatan senjata yang sebelumnya disepakati berakhir.

Menurut pernyataan kantor Netanyahu, dalam usulan pertama Witkoff, setengah dari sandera yang ditahan di Gaza, baik hidup maupun mati, akan dibebaskan, dan sandera yang tersisa akan dibebaskan setelah disepakati gencatan senjata permanen.

Witkoff mengusulkan, perpanjangan gencatan senjata saat ini setelah menyadari bahwa lebih banyak waktu diperlukan untuk negosiasi gencatan senjata permanen.

Hamas menolak perpanjangan gencatan senjata tahap pertama pada Sabtu (1/3/2025), VOA News melaporkan.

Dikutip dari NPR, Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, menyatakan bahwa mereka menolak perpanjangan gencatan senjata yang ditawarkan oleh Israel, meskipun mereka tidak secara spesifik menyebutkan rencana Witkoff.

"Memperpanjang fase pertama kesepakatan dalam format yang diinginkan Israel tidak dapat diterima oleh organisasi tersebut," kata juru bicara Hamas Hazem Qassem dalam sebuah wawancara dengan televisi Al Araby.

Hamas menuntut Israel melanjutkan dengan perjanjian tahap kedua yang telah disepakati sebelumnya.

Israel, di sisi lain, menuntut perpanjangan tahap pertama dengan syarat penyerahan sejumlah sandera dan jenazah setiap minggu.

Hamas menolak dan mengeklaim bahwa Israel ingin kembali berperang setelah 42 hari jika negosiasi gagal.

Pada Januari, sebuah perjanjian gencatan senjata telah dicapai yang menghentikan pertempuran selama 15 bulan dan memungkinkan pertukaran sandera Israel dengan ribuan tahanan Palestina.

Qassem menuduh Israel gagal memulai negosiasi tahap kedua gencatan senjata Gaza yang mulai berlaku pada 19 Januari.

Baca juga: Penyebab Hamas Tolak Usulan Israel Perpanjang Gencatan Senjata, Siapa Biang Keroknya?

Perjanjian yang dinegosiasikan oleh Mesir itu akan berakhir pada Sabtu (1/3/2025).

Gencatan senjata ini belum menghasilkan kesepakatan permanen.

Pertempuran dimulai setelah serangan besar-besaran yang dilancarkan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel dan menyandera 251 orang.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan