Kamis, 7 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

PBB Desak Israel Hentikan Serangan ke Gaza: Ini Bisa Jadi Malapetaka Global

Asisten Sekretaris Jenderal PBB beri peringata, sebut usulan pendudukan penuh terhadap Jalur Gaza berisiko menimbulkan konsekuensi bencana besar

Tangkapan layar siaran Anadolu Agency
PBB KECAM ISRAEL - Asisten Sekretaris Jenderal PBB memperingatkan usulan Netanyahu atas pendudukan penuh terhadap Jalur Gaza berisiko menimbulkan konsekuensi bencana besar 

TRIBUNNEWS.COM - Rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk memperluas operasi militer hingga merebut kendali penuh atas Gaza diproyeksi akan memicu "konsekuensi bencana besar".

Peringatan tersebut diungkap langsung oleh Asisten Sekretaris Jenderal organisasi internasional PBB untuk Eropa, Asia Tengah, dan Amerika, Miroslav Jenca dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB pada Rabu (6/8/2025).

Dalam keterangan resminya, Jenca menyatakan bahwa pendudukan penuh terhadap Jalur Gaza yang dilakukan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Gaza berisiko menimbulkan "konsekuensi bencana besar’

Lantaran saat ini, lebih dari 2 juta warga Palestina hidup di bawah kondisi blokade, tanpa akses yang memadai terhadap pangan, air bersih, layanan kesehatan, dan perlindungan dari kekerasan.

Jika wilayah ini diduduki sepenuhnya dan militer Israel mengintensifkan kontrol, arus bantuan kemanusiaan dikhawatirkan akan semakin terhambat atau bahkan dihentikan sama sekali.

“Perluasan perang akan berisiko menimbulkan konsekuensi bencana bagi jutaan warga Palestina dan dapat semakin membahayakan nyawa para sandera yang tersisa di Gaza.” ujar Jenca, dikutip dari Deutsche Welle. 

“Tidak ada solusi militer untuk konflik di Gaza atau konflik Israel-Palestina yang lebih luas.”imbuhnya

Pendudukan militer penuh juga memperbesar risiko terhadap nasib para sandera yang masih ditahan oleh Hamas.

Menurut data terbaru, 49 dari 251 sandera warga Israel masih berada di Gaza. Rencana invasi total bisa membuat posisi mereka semakin terancam.

Bahkan, upaya penyelamatan mereka secara paksa dalam situasi medan perang padat penduduk dapat memperbesar kemungkinan korban jiwa baik dari pihak sandera maupun warga sipil.

Keinginan Israel untuk menguasai penuh Jalur Gaza, meski dilandasi oleh dalih keamanan nasional, membawa konsekuensi yang sangat berat dari segi kemanusiaan, hukum internasional, dan stabilitas regional.

Alasan tersebut mendorong PBB untuk mengeluarkan peringatan agar Netanyahu membatalkan usulan pendudukan penuh terhadap Jalur Gaza yang hanya memperburuk penderitaan sipil, membahayakan sandera, dan memicu krisis geopolitik yang lebih dalam.

Baca juga: 10 Negara Barat yang Mulai Menentang Kebijakan Israel di Gaza: Ada Sekutu Dekat AS

Netanyahu Ngotot Ingin Kuasai Gaza

Sebelum peringatan dilontarkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu aktif menggembar-gemborkan rencana untuk  melancarkan pendudukan penuh terhadap Jalur Gaza.

Menurut laporan media Israel The Jerusalem Post, keputusan Netanyahu untuk mencaplok Gaza sudah “final” usai mendapat restu sebagian besar pejabat keamanan Israel.

Bahkan demi mengambil alih kontrol penuh atas wilayah Gaza, Israel turut menggelar operasi militer besar-besaran, menandai titik balik tajam dalam strategi militer Israel, yang selama ini telah menggempur Gaza secara intensif sejak Oktober 2023.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan