Konflik Palestina Vs Israel
Pesawat AS Jatuh di Lepas Pantai Hodeidah Yaman, Houthi Sudah Beraksi?
Sebuah pesawat Amerika Serikat dilaporkan jatuh di lepas pantai provinsi Hodeidah di Yaman. Muncul spekulasi kalau insiden menandai aktivitas Houthi.
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Pesawat AS Jatuh di Lepas Pantai Hodeidah Yaman, Houthi Sudah Beraksi?
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah laporan singkat dari MNA, Selasa (4/3/2025), mengutip lansiran media lokal Yaman menyatakan kalau sebuah pesawat milik Amerika Serikat (AS) jatuh di lepas pantai Yaman.
"Sebuah pesawat AS jatuh di lepas pantai provinsi Hodeidah di Yaman," kata laporan itu, Selasa.
Baca juga: Houthi Arahkan Semua Meriam ke Israel, IDF Berjudi dengan Nyawa Sandera di Tangan Hamas di Gaza
Sejauh ini, belum ada rincian lebih lanjut atas laporan insiden tersebut.
Namun, muncul spekulasi kalau insiden ini menandai aktivitas militer gerakan Ansarallah Houthi Yaman.
Hodeidah dikenal sebagai wilayah pelabuhan yang kerap menjadi serangan udara baik oleh AS maupun Israel dengan dalih menjadi wilayah fasilitas milik Houthi.
Sebagai konteks, laporan perkembangan situasi ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut pasca-buntunya negosiasi lanjutan gencatan senjata di Gaza antara Gerakan Palestina Hamas dan Israel.
Kelompok Ansarallah Houthi Yaman sebelumnya mengancam, setiap dimulainya kembali serangan Israel terhadap Gaza akan ditanggapi pihaknya dengan eskalasi militer berskala besar.
Pimpinan kelompok Ansarallah Houthi Yaman Abdul-Malik al-Houthi menyatakan
akan mengerahkan persenjataan militer yang mereka miliki untuk diarahkan ke seluruh entitas pendudukan Israel.
"Jika perang di Gaza kembali terjadi, seluruh entitas musuh akan menjadi sasaran tembakan," ancam Houthi dilansir RNTV, Minggu (2/3/2025).
Al-Houthi menambahkan bahwa kelompoknya akan memberikan dukungan "melalui berbagai cara militer" jika Tel Aviv melanjutkan operasinya terhadap Gaza.
Pernyataan Al-Houhti ini dilontarkan saat sumber-sumber Palestina melaporkan kalau beberapa warga Palestina tewas atau terluka pada hari Minggu ketika pasukan Israel mengebom beberapa wilayah di Gaza setelah berakhirnya gencatan senjata.

Serang F-16 AS Februari Lalu
Sebelumnya, Ansarallah Yaman atau yang juga dikenal Houthi telah meluncurkan rudal darat-ke-udara dengan target jet tempur F-16 Amerika Serikat (AS).
Serangan rudal ini diklaim dilakukan untuk pertama kalinya dilakukan, Rabu (19/2/2025), dilaporkan pejabat senior di Departemen Pertahanan AS.
Pejabat Pentagon melaporkan rudal Houthi Yaman terbang di atas Laut Merah dekat Yaman.
Dirinya juga menyatakan kalau rudal yang ditembakkan Houthi itu tidak mengenai jet tempur F-16 AS.
“Jet itu terbang di lepas pantai Yaman di atas Laut Merah ketika SAM ditembakkan. Rudal itu tidak menyerang jet itu,” kata laporan itu.
Menurut pejabat pertahanan AS, Ansarallah juga menembakkan rudal lain pada hari yang sama di pesawat tak berawak MQ-9 AS.
“Ini adalah pertama kalinya Houthi menembakkan rudal SAM ke jet tempur F16 Amerika, eskalasi signifikan dalam interaksi militer yang sedang berlangsung antara kelompok yang didukung Iran dan AS. Angkatan Laut dan Angkatan Udara,” Fox News melaporkan, mengutip para pejabat.
Menurut laporan itu, para pejabat tinggi militer AS saat ini sedang membahas pendekatan terbaik untuk menanggapi tindakan Ansarallah.
Januari lalu, Presiden AS Donald Trump kembali menunjuk gerakan Ansarallah sebagai "Organisasi Teroris Asing".
“Kegiatan Houthi mengancam keamanan warga sipil dan personel Amerika di Timur Tengah, keselamatan mitra regional terdekat kami, dan stabilitas perdagangan maritim global,” kata Trump.
Baca juga: Rakyat Yaman Tolak Rencana Trump, Houthi Singgung Insiden Tabrakan Kapal Induk AS
Tanggapan Houthi
Sebagai tanggapan, Ansarallah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pernyataan AS mencerminkan sejauh mana bias pemerintah saat ini terhadap entitas Zionis yang melakukan perampasan, mengutip Palestine Chronicle.
Houthi juga menyebut bahwa seluruh wilayah Yaman menjadi sasaran AS atas dukungan mereka untuk Palestina di Gaza.
Di bawah slogan mendukung Gaza, Ansarallah menargetkan kapal (yang terafiliasi dengan Israel) berbulan-bulan yang dimiliki atau dioperasikan oleh entitas Israel.
Juga kapal-kapal yang mengangkut barang ke dan dari Israel di Laut Merah.
Mereka kemudian memperluas serangan mereka untuk memasukkan kapal-kapal Amerika dan Inggris setelah dimulainya serangan udara di Yaman pada Januari 2024.
Kelompok ini juga meluncurkan rudal balistik dan drone untuk menyerang sasaran di Tel Aviv dan Eilat.
(oln/MNA/*)
Konflik Palestina Vs Israel
Microsoft Minta Bantuan FBI Hentikan Demo Karyawan yang Minta Putus Hubungan dengan Israel |
---|
Australia Usir Dubes Iran usai Serangan Anti-Yahudi Tahun Lalu, Teheran Janjikan Pembalasan |
---|
Hamas Bantah Klaim Israel, 21 Korban Tewas di Rumah Sakit Nasser Bukan Anggota Pejuang |
---|
Trump akan Pimpin Pertemuan Besar di Gedung Putih Bahas Rencana Kelola Gaza Pascaperang |
---|
IDF Tembak 5 Jurnalis Pakai Rudal di Rumah Sakit Al Nasser Gaza |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.