Sabtu, 6 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pesawat E3 AWACS Perancis Terdeteksi Masuki Wilayah Udara Krimea, Dikawal 2 Jet Tempur Mirage 2000D

Pesawat pengintai Perancis, E3 AWACS, bersama dua pesawat tempur Dassault Mirage 2000D, diduga memasuki zona kontrol pertahanan Rusia.

U.S. Air Force photo/Staff Sgt. Clayton Cupi
PESAWAT PENGINTAI - Pesawat pengintai AWACS E-3 Sentry milik AU Amerika Serikat. Pesawat ini juga dioperasikan AU Perancis, dan dikabarkan masuk zona udara Krimea dengan pengawalan dua jet tempur Mirage 2000D. 

Sementara itu, Flightradar24 tidak menunjukkan jejak pesawat dengan panggilan FAF4091, yang mengindikasikan kemungkinan bahwa transponder memang dimatikan atau data yang dilaporkan tidak akurat.

Analisis mengenai insiden ini bervariasi.

Beberapa pakar mempertanyakan keakuratan klaim tersebut, mengingat ketidakpastian yang mengelilingi laporan-laporan sebelumnya tentang pelanggaran oleh NATO.

Namun, situasi ini tetap menjadi perhatian besar, mengingat pentingnya Krimea dalam dominasi Rusia di Laut Hitam dan dampaknya terhadap hubungan NATO-Rusia yang sudah tegang akibat konflik di Ukraina.

Dengan ketegangan yang terus meningkat, insiden ini menambah lapisan kompleksitas dalam dinamika geopolitik di kawasan tersebut, di mana setiap langkah dapat berpotensi memicu reaksi yang lebih luas.

Aliansi Eropa Bertemu di London

Pada hari Minggu, 2 Maret 2025, London menjadi tuan rumah pertemuan penting para pemimpin Eropa yang berfokus pada perang di Ukraina, hanya sehari setelah kunjungan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang menegangkan ke Gedung Putih.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Zelensky, dan perwakilan dari 14 negara Eropa lainnya, termasuk anggota NATO dan UE, berkumpul di Lancaster House.

Pertemuan tersebut bertujuan untuk meningkatkan dukungan bagi Ukraina di tengah ketidakpastian atas sikap Amerika setelah bentrokan Zelensky dengan Presiden AS Donald Trump.

Starmer menekankan urgensi tersebut, dengan mencatat bahwa Eropa harus mengambil peran utama, sementara Zelensky mengomentari sambutan hangat dibandingkan dengan Washington.

Para pemimpin sepakat bahwa Inggris, Prancis, dan Ukraina akan menyusun rencana gencatan senjata untuk disampaikan kepada AS guna dibahas lebih lanjut, sebuah langkah yang diumumkan Starmer sebagai sebuah langkah maju.

Dijuluki "Koalisi yang Bersedia", rencana ini membayangkan negara-negara Eropa menyediakan pasukan penjaga perdamaian pasca-perjanjian, dengan harapan mendapat dukungan AS sebagai perlindungan terhadap pelanggaran Rusia.

Keputusan tersebut menyusul janji untuk meningkatkan bantuan militer, termasuk pinjaman Inggris senilai $2,8 miliar dan 5.000 roket pertahanan udara, sementara Rusia mengamati dengan hati-hati, tanggapannya terhadap persyaratan tersebut masih belum jelas.

Invasi Rusia ke Ukraina 2022

Pada akhir Februari 2022, Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina, yang meningkatkan konflik yang telah memanas sejak aneksasi Krimea pada tahun 2014.

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan