Selasa, 26 Agustus 2025

Modal Asing ke Tiongkok Menurun dalam 3 Tahun Terakhir

Penurunan PMA sebesar 13,4% secara year on year termasuk signifikan, dan dipengaruhi berbagai alasan. 

Editor: Wahyu Aji
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
PERGERAKAN SAHAM - Pergerakan saham terpantau dari monitor di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (28/4/2015). Tiongkok mesti menelan pil pahit karena pada Januari 2025, penanaman modal asing turun 13,4% secara year on year. 

Penurunan PMA ke Tiongkok bukan hanya masalah domestik; tetapi juga berdampak global.

Investor menilai ulang portofolio mereka, dan perusahaan multinasional mendiversifikasi operasi mereka untuk mengurangi ketergantungan pada satu pasar.

Perlambatan arus masuk PMA Tiongkok dapat mempercepat strategi "Tiongkok Plus Satu", di mana perusahaan memperluas operasi di negara-negara Asia lainnya sambil mempertahankan sebagian kehadiran di Tiongkok.

Siapa ambil untung?

Tren ini menguntungkan pasar berkembang seperti Vietnam, India, dan Indonesia, yang secara aktif menarik investasi asing.

Seiring dengan berkurangnya keterlibatan investor asing di Tiongkok, rantai pasokan global mengalami penataan ulang yang signifikan. 

Perusahaan memprioritaskan diversifikasi regional untuk mengurangi risiko yang terkait dengan ketegangan geopolitik, pembatasan perdagangan, dan ketidakpastian regulasi.

Menurut para ahli, untuk melawan penurunan PMA, Tiongkok dapat memperkenalkan langkah-langkah kebijakan baru untuk menarik investasi asing. 

Langkah ini dapat mencakup pelonggaran pembatasan kepemilikan asing, pemberian insentif pajak, dan peningkatan transparansi dalam kerangka regulasi. 

Pemerintah juga dapat fokus pada sektor-sektor strategis seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, dan transformasi digital untuk mendapatkan kembali kepercayaan investor.

Penurunan investasi langsung asing ke Tiongkok sebesar 13,4 persen dari tahun ke tahun pada bulan Januari menggarisbawahi meningkatnya kekhawatiran tentang tantangan regulasi, risiko geopolitik, dan perlambatan pertumbuhan ekonomi

Ketika perusahaan multinasional menilai kembali strategi investasi mereka, Tiongkok menghadapi peningkatan persaingan dari negara-negara Asia lainnya.

Baca juga: Rp 1,3 Triliun Modal Asing dalam Sepekan Melayang

Implikasi dari perlambatan PMA ini melampaui batas wilayah Tiongkok, yang memengaruhi perdagangan global, pola investasi, dan dinamika rantai pasokan.

SUMBER

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan