Konflik Rusia Vs Ukraina
Ide Gila Tak Terduga, Tentara Ukraina Lempar 'Granat' Sarang Lebah ke Persembunyian Pasukan Rusia
Pasukan Ukraina dilaporkan kembali menunjukkan taktik yang kreatif dan tak terduga dalam perang Rusia vs Ukraina.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Peperangan Rusia vs Ukraina terus berkembang dan penuh inovasi.
Pasukan Ukraina dilaporkan kembali menunjukkan taktik yang kreatif dan tak terduga.
Saat pertempuran jarak dekat semakin memanas dan pasukan Ukraina kehabisan amunisi, mereka tidak menyerah begitu saja.
Sebaliknya, mereka memanfaatkan apa yang ada di sekitar mereka dan sarang lebah kayu pun menjadi senjata yang unik dan tak biasa.
Keputusan mereka untuk menggunakan sarang lebah sebagai senjata bukan hanya menarik perhatian, tapi juga menggambarkan betapa pentingnya kreativitas dan kecerdikan dalam medan perang ini.
Pasukan Ukraina berhasil memanfaatkan benda sehari-hari untuk menciptakan efek psikologis yang luar biasa terhadap musuh mereka.
Peristiwa ini terjadi di dekat Pokrovsk, sebuah lokasi strategis di Ukraina timur yang menjadi titik utama pertempuran sengit antara pasukan Ukraina dan Rusia dalam beberapa minggu terakhir.
Tentara Ukraina terpaksa menggunakan sarang lebah kayu sebagai senjata setelah kehabisan granat, The Sun melaporkan.
Dikutip dari Telegraph, dalam sebuah rekaman video yang beredar di saluran Telegram, dua tentara Ukraina terlihat membawa sarang lebah besar dan dengan akurat melemparkannya ke ruang bawah tanah yang diyakini dihuni oleh pasukan Rusia.
Begitu sarang lebah itu dilemparkan, ribuan lebah segera menyerbu ruang bawah tanah dalam hitungan detik.
Tentara Rusia yang terperangkap di dalamnya harus menghadapi serbuan sengatan lebah yang tak terduga.
Beberapa dari mereka bahkan terpaksa melarikan diri dari tempat perlindungan yang selama ini mereka anggap aman.
Video yang diambil oleh drone ini memperlihatkan bagaimana pasukan Rusia yang terjebak tidak muncul lagi setelah serangan tersebut.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1108: Lavrov Bandingkan Macron dengan Hitler dan Napoleon
Ketegangan semakin meningkat seiring berkurangnya pasokan senjata dan sumber daya, memaksa kedua belah pihak beradaptasi dengan cara-cara tak terduga.
Kota ini pun menjadi salah satu medan pertempuran utama di sepanjang garis depan antara Ukraina dan Rusia.
Pasukan Ukraina sudah dikenal karena inovasi dan improvisasi dalam pertempuran mereka.
Selain menggunakan sarang lebah, mereka juga memanfaatkan pesawat nirawak (drone) untuk menyerang pasukan Rusia.
Contohnya, pasukan Ukraina telah mengubah pesawat nirawak komersial menjadi bom yang bisa dikendalikan dari jarak jauh.
Dengan drone Ukraina menyerang posisi musuh dengan cara mirip dengan bom pinggir jalan yang digunakan dalam konflik-konflik sebelumnya di Afghanistan dan Irak.
Tak hanya itu, mereka juga menciptakan senjata buatan sendiri, seperti peluncur granat yang dicetak menggunakan teknologi 3D, serta pesawat nirawak kamikaze darurat, The Sun melaporkan.
Penggunaan drone sebagai alat peledak rakitan telah menjadi salah satu perkembangan terbesar dalam perang ini, dan taktik ini terus berkembang seiring berjalannya waktu.
Rusia Gunakan Peralatan Rumah Tangga
Di sisi lain, meskipun pasukan Rusia juga berusaha beradaptasi, mereka terpaksa berimprovisasi dengan menggunakan peralatan rumah tangga akibat sanksi Barat yang melumpuhkan akses mereka terhadap teknologi militer.
Laporan menunjukkan bahwa pasukan Rusia menggunakan komponen dari peralatan rumah tangga seperti chip komputer yang diambil dari lemari es dan mesin pencuci piring untuk memperbaiki perlengkapan militer mereka yang rusak, India Today melaporkan.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.