Viral Pria di China Dilarikan ke Rumah Sakit setelah Mencoba Alat Simulasi Melahirkan selama 3 Jam
Pria di China viral setelah mencoba alat simulasi melahirkan selama 3 jam, berujung usus halusnya rusak parah.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
Wanita itu menjelaskan kepada kekasihnya bahwa ia tidak bermaksud menyakiti, hanya ingin pacarnya itu memahami kesulitan yang dialami wanita yang melahirkan.
Meski begitu, simulasi itu nampaknya berbuntut panjang.
Seminggu kemudian, si pria dilarikan ke rumah sakit karena sakit perut.
Dokter menemukan bahwa bagian usus halusnya rusak parah dan harus diangkat.
Ibu si pria akhirnya melarang pacar anaknya itu mengunjungi di rumah sakit.
Sang ibu berkata bahwa pertunangan telah batal.
"Saya diberitahu bahwa sebagian usus halus kekasih saya harus diangkat. Saya bersedia bertanggung jawab sampai dia sembuh," tulis si wanita.
Hingga berita ini ditulis, tidak dijelaskan bagaimana kondisi si pria selanjutnya.
Mengutip SCMP, seorang pengacara berkata jika masalah yang dialami pria itu benar berkaitan dengan simulasi melahirkan, maka kekasihnya bisa dituntut.
Di China, siapa pun yang menyebabkan cedera pada seseorang, harus mengganti biaya medis, perawatan, transportasi, nutrisi, dan biaya rehabilitasi lainnya.
Baca juga: Sedihnya Wanita di China saat Tahu Anjingnya Kabur dari Penitipan, Mati Ditabrak dan Dimakan Orang
Postingan wanita itu di Red Note itupun viral.
Banyak yang mengkritik wanita itu dan keluarganya karena memaksa pria itu menjalani simulasi rasa sakit selama tiga jam yang tidak masuk akal.
"Biasanya rasa sakit melahirkan itu bertahan paling lama 10 menit. Keluarga pacarnya itu tidak waras," kata seorang pengguna media sosial.
Pengguna lainnya menulis, "Rasa sakit yang dialami wanita yang melahirkan melibatkan reaksi fisik dan emosi yang tidak benar-benar bisa disimulasikan."
"Cinta sejati tidak butuh ujian, waktu yang akan membuktikan semuanya," ujar pengguna lainnya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.