Rodrigo Duterte Ditangkap
Dalam Pesan Video, Duterte Akui Bertanggung Jawab atas Perang Narkoba Filipina
Dalam sebuah video yang diunggah di Facebook pada Rabu (12/3/2025), mantan presiden Filipina Rodrigo Duterte memberikan sebuah pesan.
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Tiara Shelavie
Saat ini, ICC telah ditahan di fasilitas penahanan di pantai Belanda.
Nantinya, Duterta akan menjalani sidang perdananya dalam beberapa hari ke depan.
Sebagai informasi, Duterte telah menjabat sebagai presiden Filipina dari tahun 2016 sampai 2022.
Selama menjabat sebagai presiden Filipina, Duterte menghadapi tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan karena mengawasi tindakan keras antinarkoba yang brutal.
Menurut data yang dikutip oleh ICC, sekitar 12.000 hingga 30.000 warga sipil terbunuh, buntut operasi antinarkoba yang digaungkan oleh Duterte.
ICC mulai menyelidiki pembunuhan terkait narkoba di bawah Duterte sejak 1 November 2011, saat ia masih menjabat sebagai wali kota Davao, hingga 16 Maret 2019.
Namun pada tahun 2021, pemerintahan Duterte menangguhkan penyelidikan pengadilan global.
Ia menuduh ICC tidak memiliki yurisdiksi yang jelas.
Kemudian pada tahun 2023, hakim banding di ICC memutuskan untuk melanjutkan penyelidikan.
Itu artinya, penolakan Duterte terhadap penangguhan penyelidikan tidak disetujui.
Pada tahun 2022, posisi Duterte digantikan oleh Ferdinand Marcos Jr.
Awalnya, Marcos mengatakan dirinya tidak ingin bergabung dengan ICC untuk melakukan penyelidikan.
Namun hubungannya dengan Duterte memburuk dan ia memutuskan untuk berubah pikiran.
Ia mengatakan apabila ICC meminta polisi internasional untuk melakukan penangkapan terhadap Duterte atas melalui apa yang disebut Red Notice, maka Marcos mau bekerja sama.
(Tribunnews.com/Farrah)
Artikel Lain Terkait Rodrigo Duterte
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.