Minggu, 28 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Ditembak Drone Israel, Gadis Palestina Berhasil Lalui 4 Bulan dengan Peluru Bersarang di Kepalanya

Peluru bersarang di kepala selama 4 bulan, gadis Palestina akhirnya jalani operasi di Mesir

Penulis: Tiara Shelavie
Dr. Mohamed Khaled Shawky/Al-Nour Radiology Center (kiri), Sarah al-Awady via CBS News
PELURU DI KEPALA - Kolase foto gambar pemindaian menunjukkan peluru bersarang di belakang mata kanan Sarah al-Awady dan peluru yang berhasil dikeluarkan dokter dari kepalanya di Mesir. Peluru bersarang di kepala selama 4 bulan, gadis Palestina akhirnya jalani operasi di Mesir. 

"Saya mengikuti kasus ini hampir setiap hari. Saya merasa ini adalah tanggung jawab saya," ujarnya.

Namun, ia tidak dapat menemukan cara untuk masuk ke Gaza. Sementara itu, Israel sangat membatasi izin keluar bagi warga Gaza, bahkan untuk perawatan medis.

Putra dokter tersebut akhirnya kembali ke Mesir. Sementara itu, Awady mulai putus asa.

Selama berbulan-bulan, ia hidup dalam ketakutan akan kehilangan penglihatan permanen di mata kanannya.

"Saya mengajukan permohonan perawatan di luar negeri, seperti banyak orang lainnya."

"Ketika orang bertanya berapa lama saya sudah menunggu, saya menjawab sebulan. Mereka berkata, 'Lupakan saja, kami sudah menunggu jauh lebih lama.'"

Secercah harapan datang tiga bulan setelah peluru bersarang di kepalanya.

Pada 19 Januari 2024, Israel dan Hamas menyetujui kesepakatan gencatan senjata, memungkinkan Awady untuk kembali ke rumahnya di Gaza utara yang telah hancur.

Ia lega saat menemukan rumah keluarganya masih berdiri di antara reruntuhan bangunan lainnya.

Ia tinggal di sana selama seminggu hingga, pada malam 8 Februari, ia menerima telepon dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang memberitahunya ia akan diberangkatkan ke Mesir keesokan harinya.

"Tidak ada listrik, jadi saya benar-benar mengepak barang bawaan dengan cahaya lilin," kenangnya.

Baca juga: Bukan Cuma Israel, Otoritas Palestina Juga Gerah Hamas Bernegosiasi Langsung dengan AS

Hanya ibunya yang diizinkan menemaninya.

Mereka tiba di Mesir sesuai rencana. Awady pertama kali dikirim ke kota Port Said, di pesisir Mediterania Mesir.

Seminggu kemudian, Dr. Tawfik memindahkannya ke rumah sakit tempat ia bekerja di Provinsi Al-Sharqia, Delta Nil.

Tiga tim medis—oftalmologi, bedah saraf, dan radiologi—bekerja sama untuk mencari cara terbaik mengeluarkan peluru yang telah bersarang selama berbulan-bulan di dekat saraf optik Awady.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan