Konflik Palestina Vs Israel
Ditembak Drone Israel, Gadis Palestina Berhasil Lalui 4 Bulan dengan Peluru Bersarang di Kepalanya
Peluru bersarang di kepala selama 4 bulan, gadis Palestina akhirnya jalani operasi di Mesir
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Pravitri Retno W
"Kami melakukan beberapa simulasi untuk menemukan jalur terbaik guna menghindari saraf optik," kata Dr. Mohamed Khaled Shawky dari Pusat Radiologi Al Nour kepada CBS News.
Ia membantu memandu operasi dari jarak jauh melalui video.
"Peluru itu berada di lokasi terbaik bagi pasien, tetapi juga di tempat terburuk bagi tim medis," kata Shawky.
"Jika peluru itu bergerak satu milimeter saja ke arah mana pun, dampaknya bisa sangat berbahaya."
Para dokter akhirnya sepakat untuk mengakses peluru melalui rongga mata Awady agar tidak merusak otaknya.
Tawfik dengan jujur menjelaskan kepada Awady, peluang keberhasilannya hanya 50 persen.
Ada risiko pendarahan internal, kehilangan mata, atau gangguan penglihatan yang parah.
"Saya menangis. Saya sangat takut, tetapi saya berdoa dan menerima risikonya," katanya kepada CBS News.
"Tim medis yang luar biasa berusaha menguatkan mental saya. Mereka berhasil membuat saya siap secara psikologis. Saya bahkan masuk ruang operasi dengan perasaan gembira," ujarnya.
Operasi yang dilakukan minggu lalu berhasil.
Baca juga: UNICEF: 90 Persen Warga Palestina di Gaza Kekurangan Akses Air Bersih, Capai Tingkat Kritis
Tawfik mengatakan ia terkejut dengan banyaknya infeksi dan abses akibat peluru yang telah berkarat selama berbulan-bulan di dalam kepala Awady.
Namun, meskipun peluru telah diangkat, Awady belum sepenuhnya pulih.
"Tiga jam setelah operasi, saya membuka mata, dan mereka mengatakan semuanya berjalan baik," kenangnya. "Saya menangis lagi."
"Kondisinya kini stabil. Ia masih minum obat dan terus membaik," kata Tawfik.
"Prioritas utama kami adalah menghilangkan rasa sakit akibat infeksi dan, kedua, mempertahankan penglihatannya."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.