Minggu, 24 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

PBB Rilis Laporan Israel Lakukan Genosida di Gaza, Netanyahu Ngamuk: Ini Tak Masuk Akal

Perdana Menteri Israel Netanyahu tak terima setelah laporan Dewan HAM PBB yang menyebut Israel melakukan genosida di Gaza, sebut itu tak masuk akal.

Instagram @b.netanyahu
NETANYAHU - Foto ini diambil dari publikasi Instagram Netanyahu pada Minggu (23/2/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato dan mengancam Hizbullah Lebanon pada 24 September 2024. Pada Kamis (13/3/2025), Netanyahu mengecam laporan PBB yang menyebut Israel melakukan genosida di Jalur Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam penyelidikan Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menuduh Israel melakukan genosida di Jalur Gaza.

Ia mengatakan PBB memilih untuk mengecam Israel daripada Gerakan Perlawanan Islam (Hamas).

"Daripada berfokus pada kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang yang dilakukan oleh Hamas, PBB sekali lagi memilih menyerang Negara Israel dengan tuduhan palsu," kata Netanyahu dalam pernyataannya, Kamis (13/3/2025).

Netanyahu menggambarkan laporan PBB sebagai laporan yang tidak masuk akal dan tidak berdasar.

"Sirkus anti-Israel yang dikenal sebagai Dewan Hak Asasi Manusia PBB sekali lagi memilih untuk menyerang Negara Israel dengan tuduhan yang tidak berdasar," lanjutnya, seperti diberitakan Al Jazeera.

Netanyahu mengatakan laporan itu sangat konyol karena PBB menyebut Israel bertanggung jawab atas penghancuran sistematis terhadap fasilitas kesehatan reproduksi warga Palestina di Jalur Gaza.

Investigasi PBB sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza

Sebelumnya, investigasi PBB menyimpulkan bahwa Israel melakukan tindakan genosida di Jalur Gaza melalui penghancuran sistematis terhadap fasilitas perawatan kesehatan seksual dan reproduksi.

"Israel melakukan tindakan genosida terhadap warga Palestina, secara sistematis menghancurkan fasilitas perawatan kesehatan wanita selama perang di Jalur Gaza, dan menggunakan kekerasan seksual sebagai strategi dalam peperangan," kata para pakar PBB.

Komisi Penyelidikan Internasional Independen mengenai Wilayah Palestina yang Diduduki, termasuk Yerusalem Timur, mengatakan Israel menghancurkan berbagai fasilitas kesehatan reproduksi warga Palestina.

“Penguasa Israel telah menghancurkan sebagian kapasitas reproduksi warga Palestina di Jalur Gaza melalui berbagai tindakan, termasuk penerapan berbagai tindakan yang bertujuan untuk mencegah kelahiran, yang merupakan salah satu ketentuan genosida dalam Statuta Roma dan Konvensi Genosida," kata komisi tersebut.

Baca juga: AS Sodorkan Usul Baru Gencatan Senjata Israel-Hamas 50 Hari, Ini Respons Hamas

Selain itu, Israel secara bersamaan memberlakukan blokade, dan menahan bantuan, termasuk obat-obatan yang diperlukan untuk memastikan kehamilan, persalinan, dan perawatan neonatal yang aman.

Komite tersebut menyatakan bahwa langkah-langkah ini, selain dari tingginya angka kematian ibu, juga karena pembatasan akses terhadap pasokan medis.

"Hal ini merupakan kejahatan genosida, yang merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan," lanjutnya, seperti diberitakan Al Arabiya.

Laporan tersebut menuduh pasukan Israel menggunakan ketelanjangan publik dan kekerasan seksual sebagai prosedur operasi standar untuk menghukum warga Palestina setelah serangan Hamas dalam Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023.

Misi Tetap Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa menggambarkan tuduhan laporan tersebut sebagai tidak berdasar, bias, dan kurang kredibilitas.

Palestina Sambut Laporan PBB, Hamas Tuntut Israel Segera Diadili

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan