Konflik Palestina Vs Israel
413 Warga Gaza Tewas, Netanyahu: Serangan Israel Belum Berakhir hingga Sandera Dibebaskan
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dimulainya kembali agresi di Gaza adalah "permulaan".
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dimulainya kembali agresi di Gaza adalah "permulaan".
Ia memperingatkan bahwa serangan Israel di Gaza akan terus berlanjut hingga seluruh sandera dibebaskan.
Israel telah menggempur Gaza pada Selasa (18/9/2025) yang menewaskan lebih dari 400 orang.
Dalam sebuah pernyataan video yang dirilis pada Selasa malam, Netanyahu mengancam akan melancarkan serangan lebih banyak kepada warga Gaza untuk menekan Hamas.
“Hamas telah merasakan kekuatan tangan kami dalam 24 jam terakhir. Dan saya ingin berjanji kepada Anda, dan mereka ini hanyalah permulaan," katanya, dikutip dari Al-Arabiya.
Negosiasi antara kedua belah pihak telah terhenti sejak Hamas dan Israel tidak sepakat terkait gencatan senjata tahap baru.
Dengan menjadikan hal tersebut alasan, Netanyahu mengklaim bahwa serangan ini sebagai tekanan terhadap Hamas.
"Mulai sekarang, negosiasi hanya akan dilakukan di bawah tembakan," kata Netanyahu.
Menurut Netanyahu, ini adalah cara yang tepat untuk membaskan para sandera.
“Tekanan militer sangat penting untuk membebaskan sandera tambahan," klaim Netanyahu.
Sebagai informasi, jet-jet tempur Israel kembali menargetkan Gaza pada Selasa (18/3/2025), pagi.
Serangan Israel terjadi di seluruh Gaza.
Baca juga: Mesir Kutuk Serangan Israel di Gaza: Ini Upaya Paksa Pengusiran Warga Palestina
Termasuk di Khan Younis dan Rafah di Gaza selatan, Kota Gaza di utara, dan wilayah tengah seperti Deir el-Balah.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan jenazah 413 orang telah diterima oleh rumah sakit.
Juru bicara UNICEF Rosalia Bollen mengatakan korban tewas mencakup puluhan anak-anak, dan masih banyak lagi anak-anak yang terluka.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.