Selasa, 18 November 2025

Konflik Iran Vs Israel

Wamenlu Iran: Serangan AS-Israel Hancurkan Fasilitas, tapi Program Nuklir Masih Utuh

Iran menegaskan program nuklirnya tetap utuh meski fasilitas Fordow, Natanz, dan Isfahan rusak akibat serangan AS–Israel.

khaberni/tangkap layar
TAK ADA RADIASI - Gambar fasilitas pengayaan nuklir Fordow, Iran yang diserang Amerika Serikat (AS), Minggu (22/6/2025). Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, menegaskan bahwa program nuklir Teheran masih “utuh” meski sejumlah fasilitasnya hancur akibat serangan Amerika Serikat (AS) dan Israel pada Juni lalu. 

Ringkasan Berita:
  • Iran menegaskan program nuklirnya tetap utuh meski fasilitas Fordow, Natanz, dan Isfahan rusak akibat serangan AS–Israel.
  • Wamenlu Saeed Khatibzadeh mengatakan kerusakan hanya menghancurkan infrastruktur, bukan pengetahuan inti.
  • AS menilai serangan itu bisa menghambat program selama dua tahun.
  • IAEA belum mendapat akses ke lokasi. Iran juga mulai memulihkan program rudalnya, dengan dugaan bantuan perusahaan Tiongkok.

 

TRIBUNNEWS.COM – Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, menegaskan bahwa program nuklir Teheran masih “utuh” meski sejumlah fasilitasnya hancur akibat serangan Amerika Serikat (AS) dan Israel pada Juni lalu.

CNN melaporkan, pernyataan itu disampaikan dalam wawancara eksklusif pada Minggu (16/11/2025).

Menurut Khatibzadeh, serangan gabungan tersebut telah merusak infrastruktur penting di fasilitas nuklir Fordow, Natanz, dan Isfahan.

Ia mengakui, “banyak mesin dan bangunan” hancur.

Dirinya menekankan bahwa inti program nuklir mereka tetap berdiri karena bertumpu pada “pengetahuan lokal yang tersebar di seluruh negeri berpenduduk 90 juta jiwa”.

“Ini bukan negara yang bisa Anda bom lalu berharap semuanya musnah,” ujarnya kepada CNN.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengeklaim bahwa Fordow “hancur total”.

Namun, penilaian awal intelijen AS menunjukkan ketiga fasilitas itu hanya mengalami kerusakan parah, dengan potensi menghambat program nuklir Iran selama dua tahun.

Dalam perkembangan terbaru, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengatakan tidak ada pengayaan uranium yang berlangsung “saat ini” karena fasilitas pengayaan negara itu ikut diserang.

Reuters melaporkan, Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) pada Rabu lalu menyatakan pemeriksaan stok uranium Iran “terlambat” dan inspektur belum diizinkan memasuki lokasi yang dibom.

Meski demikian, Khatibzadeh menolak mengomentari apakah proses pengayaan masih berjalan di fasilitas lain.

Ia menegaskan kembali posisi Teheran bahwa program nuklir Iran hanya bertujuan untuk pembangkit energi, bukan senjata.

“Delusi untuk menghapus pengayaan di Iran bukanlah pilihan,” katanya.

Baca juga: Menlu Iran: Fasilitas Nuklir Fordow Rusak Parah setelah Dibom AS

Dalam wawancara yang sama, Khatibzadeh juga membahas program rudal Iran.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved