Mantan Petarung MMA, Conor McGregor Maju Pilpres Irlandia usai Kunjungan ke Gedung Putih
Mantan petarung MMA, Conor McGregor, mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai Presiden Irlandia setelah kunjungi Gedung Putih.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Sri Juliati
Taoiseach Micheál Martin menyatakan, komentar McGregor "tidak mencerminkan semangat Hari St Patrick atau pandangan masyarakat Irlandia."
Simon Harris, Wakil Perdana Menteri Irlandia menegaskan, McGregor tidak memiliki mandat untuk mewakili rakyat Irlandia dan menekankan, kehadirannya di AS bersifat pribadi.
"Terserah Presiden Trump untuk memutuskan siapa yang diundang ke rumahnya. Tetapi saya ingin memperjelas: Conor McGregor tidak berada di Amerika Serikat untuk mewakili Irlandia atau rakyat Irlandia," kata Harris, dikutip dari Daily Mail.
Dugaan Kasus Hukum yang Membayangi
Selain kariernya di dunia olahraga dan ambisi politiknya, McGregor juga menghadapi berbagai kasus hukum.
Dua tahun lalu, ia dinyatakan bertanggung jawab dalam kasus perdata atas dugaan pemerkosaan seorang wanita di sebuah hotel di Dublin pada 2018.
Juri Pengadilan Tinggi Dublin memberikan ganti rugi kepada korban sebesar hampir 250.000 euro (sekitar Rp 4,4 miliar).
McGregor telah mengajukan banding atas keputusan ini.
Kasus lain yang melibatkan McGregor termasuk tuduhan kekerasan seksual di Miami dan insiden di mana ia memukul maskot tim NBA Miami Heat, yang membuat korban harus dibawa ke rumah sakit.
Pusat Krisis Pemerkosaan Dublin bahkan mengirim surat protes ke Kedutaan Besar AS di Irlandia, menyatakan bahwa kunjungan McGregor ke Gedung Putih "secara efektif menormalkan kekerasan seksual dan meremehkan dampaknya terhadap korban."
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.