Konflik Palestina Vs Israel
Sekutu AS di Timur Tengah Berlomba Mendapatkan Senjata Pertahanan Laser Baru
Israel, Arab Saudi, dan UEA berlomba mengembangkan senjata laser futuristik sebagai solusi pertahanan yang lebih murah dan efektif.
Faktor cuaca buruk atau asap dapat mengganggu kekuatan dan akurasi sinarnya, sementara penyediaan daya yang cukup di wilayah garis depan yang terpencil masih menjadi tantangan.
Black mengatakan bahwa pengembangan sistem persenjataan ini membutuhkan waktu dan investasi besar, dengan sistem pertahanan udara laser Rafael yang telah dikembangkan selama beberapa dekade.
"Banyak terobosan diperlukan dalam proses ini," ujarnya.
Yuval Steinitz, ketua Rafael, mengatakan dalam konferensi pers bulan Desember bahwa salah satu tantangan utama adalah kepadatan udara di atmosfer yang dapat menyebarkan kekuatan sinar laser.
"Kami harus menemukan cara untuk melewati atmosfer dan menjaga kekuatan laser tetap optimal saat ditembakkan," katanya.
Ia menjelaskan bahwa mereka menyelesaikan masalah ini dengan menembakkan beberapa sinar yang lebih kecil yang kemudian bertemu pada titik-titik rentan di target untuk menonaktifkannya.
Dalam konflik antara Israel dan Iran, serta dalam upaya melindungi infrastruktur minyak dan gas di tempat-tempat seperti Arab Saudi, senjata laser mungkin bukan solusi instan, tetapi semakin mendekati kenyataan.
"Ini adalah serangkaian teknologi yang semakin kecil, ringan, presisi, dan cukup tangguh untuk aplikasi militer," kata Bruchmann.
"Ini bukan lagi teknologi eksperimental yang tampak selalu di ambang menjadi senjata yang berfungsi penuh."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.