Gempa di Myanmar
Gempa Myanmar Tewaskan 1.644 Orang, Junta Militer Dilaporkan Tetap Gelar Serangan Udara ke Oposisi
Gempa yang berpusat dekat Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar, terasa hingga ke China dan Thailand, meruntuhkan banyak bangunan di wilayah itu.
Penulis:
Malvyandie Haryadi
"Waktu penyelamatan ditetapkan selama 72 jam, karena kelaparan dan dehidrasi bisa mengancam nyawa," kata Suriyan Rawiwan, direktur Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Bangkok.
Dengan situasi yang semakin mendesak, semua pihak diharapkan dapat bersatu untuk memberikan bantuan kepada para korban gempa yang membutuhkan.
Selamat setelah 30 jam terjebak
Seorang wanita berusia 30 tahun, Phyu Lay Khaing, berhasil diselamatkan setelah terjebak selama 30 jam di reruntuhan Sky Villa Condominium akibat gempa bumi berkekuatan 7,7 Skala Richter yang mengguncang Mandalay pada Jumat, 28 Maret 2025.
Tim penyelamat berhasil mengeluarkannya pada hari Sabtu, 29 Maret 2025, dan segera membawanya ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Menurut Kementerian Luar Negeri Taiwan (MOFA), Phyu Lay Khaing tetap dapat berkomunikasi dengan suaminya, Ye Aung, selama terjebak.
"Dia mampu tetap berkomunikasi dengan dunia luar di tengah upaya penyelamatan yang sedang berlangsung," ungkap MOFA, seperti dilansir oleh Focus Taiwan.
Ye Aung, yang juga terjebak namun berhasil diselamatkan lebih dulu, mengaku tidak menyangka bahwa istrinya masih hidup. "Awalnya saya tidak menyangka dia akan hidup," kata Ye Aung kepada AFP, seperti dikutip dari The Strait Times.
Setelah mendengar kabar baik tentang keselamatan istrinya, ia merasa sangat senang.
Gempa di Myanmar
Tim Dokkes Polri Diterjunkan ke Myanmar Bantu 1.100 Korban Gempa |
---|
Tim Medis Indonesia Layani 1.112 Warga Terdampak Gempa Myanmar dari Patah Tulang hingga Wanita Hamil |
---|
20 Kg Emas Ditemukan dari Reruntuhan Gedung di Myanmar yang Ambruk Karena Gempa |
---|
Gempa 7,7 SR Guncang Myanmar: Ribuan Tewas, Bantuan Terhalang Senjata dan Jam Malam |
---|
Evakuasi Korban Gempa Myanmar di Stop, Pemerintah Sebut Tak Ada Lagi Tanda Kehidupan di Reruntuhan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.