Jumat, 22 Agustus 2025

Gempa di Myanmar

Hari Berkabung Nasional di Myanmar setelah Gempa 2000 Korban Meninggal

Myanmar berduka, umumkan masa berkabung nasional selama tujuh hari usai diguncang gempa berkekuatan 7,7 magnitudo hingga menewaskan 2.056 orang

Tangkapan layar YouTube ABC7
GEMPA MYANMAR - Tangkapan layar YouTube ABC7 pada Minggu (30/3/2025) menunjukkan Salah satu bangunan di Myanmar runtuh akibat gempa 7,7 SR. Myanmar berduka, umumkan masa berkabung nasional selama tujuh hari usai diguncang gempa berkekuatan 7,7 magnitudo hingga menewaskan 2.056 orang 

TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Myanmar baru-baru ini mengumumkan masa berkabung nasional selama tujuh hari setelah negara mereka diguncang oleh gempa bumi yang dahsyat dengan kekuatan 7,7 magnitudo.

Pengumuman ini disampaikan pada Senin, 31 Maret 2015, dan mencerminkan kesedihan mendalam yang dialami oleh masyarakat Myanmar akibat bencana tersebut.

Apa Penyebab Pengumuman Hari Berkabung Nasional?

Gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter melanda Myanmar bagian tengah pada hari Jumat, menyebabkan kerugian yang sangat besar.

Dalam keterangan resmi dari media pemerintah Myanmar, MRTV, dijelaskan bahwa bendera nasional akan dikibarkan setengah tiang selama masa berkabung sebagai bentuk penghormatan kepada para korban tewas.

Bagaimana Upaya Evakuasi Dilakukan?

Untuk mempercepat proses evakuasi, Pemimpin junta Myanmar, Min Aung Hlaing, menyatakan bahwa mereka telah mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.

Pembicaraan ini bertujuan untuk membahas dampak bencana serta upaya penyelamatan dan bantuan yang dibutuhkan.

Di saat yang sama, berbagai negara, termasuk Rusia, India, China, Thailand, dan Uni Emirat Arab (UEA), serta PBB, telah mengirimkan tim khusus untuk membantu pencarian dan penyelamatan, serta memberikan bantuan kemanusiaan.

Berapa Jumlah Korban Tewas Terkini?

Menurut laporan terbaru dari Dewan Administrasi Negara Myanmar, jumlah korban tewas akibat gempa bumi ini terus meningkat.

Setidaknya 2.056 orang telah dipastikan tewas, dengan lebih dari 3.900 orang terluka, dan hampir 300 orang lainnya masih dinyatakan hilang.

Pemerintah Myanmar juga memperkirakan bahwa angka ini mungkin akan terus bertambah.

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) memperkirakan jumlah korban tewas dapat melampaui 10.000 orang, terutama mengingat bahwa operasi pencarian dan penyelamatan berjalan tidak optimal.

Pemakaman ratusan korban diperkirakan akan dilaksanakan pada hari Selasa, 14 April 2025.

Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah telah meluncurkan permohonan darurat untuk mengumpulkan lebih dari 100 juta dollar (setara Rp 16 triliun) guna membantu para korban.

Apa Tantangan dalam Proses Penyelamatan?

Tim penyelamat di Myanmar tidak hanya menghadapi tantangan dari kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa, tetapi juga dari cuaca panas yang menyulitkan upaya mereka.

Suhu di Myanmar diperkirakan mencapai 40 derajat Celsius, yang membuat petugas penyelamat cepat kelelahan dan mempercepat proses pembusukan tubuh korban, sehingga menyulitkan identifikasi.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan