Selasa, 26 Agustus 2025

Iran Vs Amerika Memanas

Putin Ingin Rusia Menengahi Perundingan Perjanjian Nuklir Iran dan AS

Presiden Rusia Vladimir Putin ingin agar Rusia menengahi perundingan perjanjian nuklir antara Iran dan Amerika Serikat.

Kremlin.ru
TRUMP DAN PUTIN - Foto ini diambil pada Selasa (25/2/2025) dari publikasi resmi Kremlin, memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) dan Presiden AS Donald Trump (kiri) berfoto sebelum melakukan pertemuan resmi Rusia-AS di Helsinki, Finlandia, pada 16 Juli 2018. Pada Kamis (3/4/2025), Rusia menawarkan diri untuk membantu AS dan Iran berunding mengenai perjanjian nuklir yang baru. 

Ali Larijani, penasihat Pemimpin Tertinggi Iran, mengonfirmasi Senin (31/3/2025) lalu bahwa isi pesan presiden AS tidak berbeda dari pernyataannya sendiri, tetapi disampaikan dalam bahasa diplomatik.

"Setiap kesalahan Amerika mengenai masalah nuklir Iran akan memaksa kita untuk mengambil jalan lain, dan mungkin memaksa kita, di bawah tekanan dari rakyat, untuk memproduksi senjata nuklir," kata Ali Larijani dalam wawancara yang ditayangkan di televisi Iran.

Sebelumnya pada masa jabatan pertamanya, Trump menarik AS dari perjanjian nuklir antara Iran dan negara-negara besar dunia pada tahun 2015.

Perjanjian tersebut memberlakukan pembatasan pada aktivitas nuklir Teheran dengan imbalan keringanan sanksi.

Setelah itu, Presiden AS juga menerapkan kembali sanksi komprehensif terhadap Iran.

Sejak penarikan AS dari perjanjian tersebut, laporan-laporan Barat menuduh Iran melampaui batas-batas yang ditetapkan oleh perjanjian pengayaan uranium, sementara Iran membantah berusaha memiliki senjata nuklir.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan