Iran Vs Amerika Memanas
Putin Ingin Rusia Menengahi Perundingan Perjanjian Nuklir Iran dan AS
Presiden Rusia Vladimir Putin ingin agar Rusia menengahi perundingan perjanjian nuklir antara Iran dan Amerika Serikat.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Garudea Prabawati
Ali Larijani, penasihat Pemimpin Tertinggi Iran, mengonfirmasi Senin (31/3/2025) lalu bahwa isi pesan presiden AS tidak berbeda dari pernyataannya sendiri, tetapi disampaikan dalam bahasa diplomatik.
"Setiap kesalahan Amerika mengenai masalah nuklir Iran akan memaksa kita untuk mengambil jalan lain, dan mungkin memaksa kita, di bawah tekanan dari rakyat, untuk memproduksi senjata nuklir," kata Ali Larijani dalam wawancara yang ditayangkan di televisi Iran.
Sebelumnya pada masa jabatan pertamanya, Trump menarik AS dari perjanjian nuklir antara Iran dan negara-negara besar dunia pada tahun 2015.
Perjanjian tersebut memberlakukan pembatasan pada aktivitas nuklir Teheran dengan imbalan keringanan sanksi.
Setelah itu, Presiden AS juga menerapkan kembali sanksi komprehensif terhadap Iran.
Sejak penarikan AS dari perjanjian tersebut, laporan-laporan Barat menuduh Iran melampaui batas-batas yang ditetapkan oleh perjanjian pengayaan uranium, sementara Iran membantah berusaha memiliki senjata nuklir.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.